Wednesday, March 11, 2009

Ternyata aircraft itu...

Baru dua hari masuk kelas training aircraft familiriarization (baca:FAM), kpala rasanya mau pecah [hehe lebay sih] ;p Koq ribet banget yah dalemnya pesawat. Cerdas bgt yg bikin teknologi ini. Hmh... Seorang rekan kantor yg dulunya lulusan STM Penerbangan berkata "Fir, materi FAM di buku ini, rangkuman apa yg gw pelajarin 3tahun dulu di STM!" Haha..masa siyh? parah juga ternyata... 

Bayangkan, peserta FAM ini adalah new comer dlm dunia perpesawaterbangan [ini bahasanya asal ginih]. Background pendidikan yg bener2 jauh dari yg namanya teknik-apalagi tentang pesawat...

Di kelas ini, yg diajarin apah..? Mari kita simak...
Intinya,kita blajar tentang smua-smua yg berhubungan sama pesawat civil comersil yg masih paling banyak dipakai industri penerbangan, yakni Boeing 737 classic [seri 737-300, 737-400,737-500]. Blajar ttg control cabin/ flight compartment, lighting, engine, starting engine, fuselage, electronic equipment, lifting, jacking, towing, powerplant danger areas, lubrications, electrical power, pneumatic&air conditioning,dll... [itu baru yg 2hari ini.masih ada 3hari kedepan & masih banyak materi yg laiiinnnn....]

Namanya bacground peserta jauh dari pesawat, pertanyaan2 yg muncul jg lucu2.., diantaranya:
"Yang disebut engine 1 itu yg mana, yg engine 2 itu yg mana?" dan dengan bijak sang trainer menjawab "kalau menghitung apapun yg ada di pesawat, biasakan dari arah KIRI pesawat.jadi kita harus searah/seposisi dgn pesawatnya. So,engine 1 adalah yg sebelah kiri pesawat"

Eh,lanjut lagi "trus klo starting engine, yg mana dulu yg dinyalain? kiri/kanan?" si trainer yg harus super sabar pun menjawab "biasanya pesawat normal engine 2 dulu yg nyala. karna apa? karna engine 2 ada di sebelah kanan, bagian servicing/crew smua ada di kanan, termasuk lavatory,dkk. jadi kondisinya dibikin save buat penumpang,karna bagian penumpang smua di sebelah kiri [termasuk pintu masuk n pintu darurat penumpang, smua di kiri]"

Bagian yg seru lagi, ktika bahas structure pesawat. Ngomongin horizontal n vertical stabilizer. Cuma ngomongin belok kanan-kiri, naik turun, miring ini itu, antara pesawat n arah stabilizerrnya, bahkan untuk nebak 'klo idung pesawat mengarah ke kiri ([engen belok kiri) maka vertical stabilizer mengarah kemana?" aja lamaaa bgt diskusi n tebak-tebakannya. Haha..kocak skaliy kelas ini... :D ->jawabannya ya ke kiri juga;p

Meskipun ngantuk, tapi seruuuu... logika-logika yg sulit dan penuh filosofi... Sampe diajarin pula urutan starting engine: Nyalain APU [auxiliarate power unit] - APU bwt starting engine 2 - engine 2 udah nyala, matiin APU - trus Engine 2 yg udh nyala,buat cross blade start unt nge-starting engine 1] - yeah lumayan kali aja bisa gantiin co-pilot starting pesawat.hihihhh ;p ...

Dan salah satu kata2 sang trainer yg bikin merinding adalah:
"Jangan salah, siapapun yg bekerja dalam industri maintenance pesawat ini, turut berkontribusi terhadap safety / keamanan setiap pesawat yg kita maintain.. meskipun anda tidak menyadarinya.." -> Halah pak...tambah berat aje... 

Merinding deh, mretelin filosofinya pesawat, sama aja seperti membuka mata bahwa ketika kita naik pesawat,pada dasarnya kita siap untuk 'meledak diudara, jatuh, menghilang tanpa jejak, dll' yg ada jadi tambah takut naik pesawat... :D

Hmh...tapi don't worry jg, sistem dipesawat dibuat fail backup ny sampai 3. Power engine yg 1 mati, masih bisa pakai 1engine yg lain.klo smua engine mati, turunin ketinggian pesawat ke 10.000kaki n then APU bisa dijadikan power. Klo APU mati jg, apa yah? ohya, ada Batre ny jg dipesawat [kebayang yah gede ny segimana itu batre?:D ]
Yah..indistru high risk, high cost, n need high competence especially for maintenance engineer nya...


Saturday, March 07, 2009

Stereotype & Hallo Effect

Saat kita pertama kali bertemu orang, bertanya sedikit tentang dirinya, dan kemudian ketika kita tahu misalnya dia berasal dari suku tertentu, maka satu informasi tentang suku itu akan kita lekatkan kuat-kuat pada orang tersebut?

Misal, kita baru saja berkenalan dengan orang, ngobrol sebentar, dan mendapat informasi bahwa ia orang Jawa. Apa yang selanjutnya ada di kepala kita?
"Oh, dia orang jawa, berati orangnya tekun, ulet, rajin, setia, keras, keukeuh, maunya menang, maunya memimpin, dll [misalnya].

Yah, kira-kira seperti itulah gambaran sebuah stereotype, dan hallo effect.

Untuk lebih jelasnya, STEREOTYPE adalah prasangka yang kita lekatkan pada seseorang, hanya berdasarkan pada sedikit informasi tentang diri pribadi / individu tersebut. Kita lebih banyak mengaitkan dia berdasarkan citra umum tentang sedikit informasi tersebut. Stereotype biasanya adalah pandangan umum, 'kesan yg buruk / jelek/ konotasinya negatif'.

Misalnya, apa yg kita tau tentang orang jawa, orang padang, orang papua, dan macam2 suku tertentu - itu semua adalah informasi umum yang kita dapat entah darimana saja dan sebenarnya kita sendiri juga belum tentu mengalami secara langsung.. tapi kita percaya dengan image umum itu. dan kita mengasosiasikan individu yang melekat ke kelompok-kelompok itu dengan pandangan umum tersebut.

Padahal secara individu, orang tersebut bisa jadi memiliki sifat yang benar-benar sangat jauh berbeda / malah bisa bertolak belakang dengan stereotype itu. Bisa saja dia memang turunan jawa, tapi lahir dan besar di tanah betawi plus lingkungan teman-temannya asli betawi semua bahkan bisa juga dia sama sekali tidak mengetahui budaya jawa, pada akhirnya. Bisa Terjadi.
Tapi saat kita baru mengenal orang, seringkali kita mengabaikan kemungkinan itu. Kita hanya percaya pada anggapan umum yang salah [stereorype] itu.

Demikian pula cara kerja 'hallo effect'. Kalau stereorype lebih sering dikonotasikan negatif, hallo effect kebalikannya. Jika kita pertama kali melihat orang yang ganteng /cantik. rapih, wangi, dan tampak terpelajar, maka kita akan cenderung percaya dan melekatkan segala sifat positif pada orang tersebut.
Buktinya, banyak orang yang tertipu oleh pencopet yang bergaya seperti direktur,kan..?

Kalau kita lihat orang ganteng / cantik, tampilan ramah, rapi, wangi, kita cenderung menganggap mereka orang yang bisa dipercaya. Kita cenderung lebih merasa comfort berada dekat orang yg seperti ini penampilannya, ketimbang orang yang wajahnya tampak galak plus tampilan lusuh. Padahal bisa jadi penjahat sebenarnya adalah yang gayanya 'oke bgt' itu...

Itulah the power of hallo effect. Persona stimuli yang sudah kita senangi dan mempunyai kategori tertentu yang positif, dan pada kategori itu disimpan semua sifat yang baik.

Itulah pentingnya first impression. Untuk mengesankan si hallo effect ini.