Friday, December 26, 2008

Menemukan Wilayah Sukses

Menemukan Wilayah Sukses Tuesday, 23 December 2008 (Sindo) oleh: Habiburrahman El Shirazy (Penulis Novel Ayat Ayat Cinta)

Ini sepenggal kisah menarik dari salah satu ilmuwan besar abad ke-20,namanya Paul Adrien Maurice Dirac.Dunia mengenalnya sebagai fisikawan Inggris yang dianugerahi Hadiah Nobel dalam Fisika 1933 bersama Erwin Schrödinger.

Paul Dirac yang lahir di Bristol pada 1902 dikenal sebagai pembangun matematika teori mekanik kuantum—efek fisik bagian terkecil atom.Dirac menyelesaikan pendidikan dasarnya bukan pada bidang matematika, tetapi teknik elektro. Meskipun mendapat peringkat sangat bagus di kelasnya,dia merasa tidak begitu bagus dalam bidang tersebut. Bahkan guru-gurunya, sebagaimana ditulis oleh JG Crowther dalam biografi Dirac, sama sekali tidak menganggapnya sebagai seorang jenius.

Akhirnya dia pindah bidang dan wilayah yang lebih sesuai dengan jiwanya.Sejarah mencatat, dia mengambil keputusan yang tepat. Setelah masuk jurusan matematika di Boston University dan melanjutkan ke St.John’s College,Cambridge, Dirac dapat membuktikan bahwa dirinya memiliki kekuatan intelektual luar biasa.

Pada usia 24 tahun, Dirac menyelesaikan PhD-nya dari Universitas Cambridge. Di bidang matematika, Dirac menemukan bakat dan wilayah suksesnya.Keberhasi lannya sebagai ahli matematika fisika sangatlah hebat.Setelah membawa makalah pertama Werner Heisenberg mengenai mekanika kuantum pada 1925, Dirac segera merancang teori yang lebih umum dan pada tahun berikutnya merumuskan kaidah ekslusi Wolfgang Pauli menurut prinsip mekanika kuantum.

Dia mempelajari perilaku statistik partikel yang memenuhi asas Pauli,seperti elektron. Hal itu juga dipelajari secara independen oleh Enrico Fermi beberapa waktu sebelumnya. Hasilnya disebut statistik Fermi-Dirac untuk menghormati mereka berdua. Pada tahun 1928, Dirac memublikasikan teori “angka p-q”, sebuah “teknik matematika yang sangat murni dan elegan”.
Pada kajiannya,Dirac begitu teliti mempelajari gabungan teori relativitas khusus dan teori kuantum sehingga menghasilkan teori elektron yang memungkinkan penjelasan spin dan momen magnetik elektron serta meramalkan keberadaan elektron yang bermuatan positif (positron).Partikel itu kemudian ditemukan CD Anderson dari Amerika Serikat pada 1932. Pada tahun 1930, Dirac memublikasikan bukunya tentang mekanika kuantum, yang segera menyedot perhatian para ilmuwan.

Pada tahun 1930, ketika belum sampai berumur 30 tahun, Dirac diangkat menjadi guru besar di Cambridge dengan gelar Lucasian Professor of Mathematics, sebuah jabatan yang pernah diduduki Isaac Newton.Dan ketika ia menerima Hadiah Nobel pada tahun 1933, namanya semakin kokoh sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh pada abad ke-20. Yang menarik dari kisah hidup Dirac, menurut saya, adalah keputusan Dirac untuk tidak berhenti begitu saja setelah menyelesaikan pendidikan S-1-nya di bidang teknik elektro.

Dia mungkin saja bisa sukses di bidang itu,tapi ia merasa itu bukan wilayah terbaiknya.Dia memenuhi panggilan terkuat dari minat dan bakatnya yaitu matematika. Dia bekerja keras dalam bidang yang diminatinya itu, dan dia berkembang dengan pesat. Dirac bahkan mampu melahirkan kecerdasan inovatif yang mengagumkan dalam bidang yang dicintainya itu. Sebagaimana Dirac, banyak sekali di dunia ini orang-orang yang sukses karena berani mengambil keputusan untuk masuk dalam wilayah yang paling sesuai dengan jiwa dan minatnya.

Orang-orang yang mampu menemukan wilayah suksesnya sendiri,tanpa ikut-ikutan orang lain. Pada bidang yang lain, di negeri ini, Taufiq Ismail adalah sastrawan besar yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Seorang Taufiq Ismail,kini dikenal sebagai sastrawan terkemuka yang berhasil karena keberaniannya untuk hidup dalam bidang yang paling diminati dan dicintainya yaitu sastra.Taufiq Ismail menyelesaikan pendidikannya sebagai dokter hewan. Namun dia merasa bukan di situ wilayah terbaiknya untuk sukses.Dia berpindah untuk menekuni sastra.

Dan dia berhasil.Dia dikenal sebagai seorang sastrawan besar yang namanya akan terus dikenang dalam sejarah sastra Indonesia. Seandainya Taufiq Ismail berhenti mencari wilayah terbaiknya untuk sukses, Ind o - nesia kemungkinan besar tidak akan pernah mendengarkan lagu-lagu penyejuk kalbu yang indah seperti Aisyah Adinda Kita, Sajadah Panjang, dan sebagainya.

Juga tidak akan mendengar puisi-puisi berjiwa dalam Tirani dan Benteng. Pada hari Sabtu kemarin, 20 Desember 2008, saya berjumpa dengan Deddy Mizwar dalam acara Festival Budaya Islamyang diadakan Fakultas Ilmu Budaya, UGM. Kami hadir untuk duduk bersama sebagai pembicara dalam seminar budaya.Yang menarik untuk saya catat adalah ternyata seorang Deddy Mizwar dulu pernah menjadi PNS, alias pegawai negeri sipil. Dia merasa tidak nyaman menjadi PNS. Dia merasa bukan sebagai PNS wilayah sukses terbaiknya. Akhirnya, dia keluar.

Dia menemukan jiwanya sebagai seorang aktor dan seniman.Dia berhasil. Deddy Mizwar, saat itu berseloroh pada saya,“Seandainya tidak mengambil keputusan keluar jadi PNS,mungkin saya sudah jadi seorang lurah di suatu daerah ha ha ha.” Lain lagi dengan John Grisham.Awalnya dia berkarier di bidang hukum. Hampir setiap hari, dia berada di ruang sidang.

Dia banyak menghabiskan waktunya untuk menangani banyak kasus dan menyaksikan para pengacara tangguh memperdebatkan kasus mereka. Suatu ketika Grisham mengikuti sebuah kasus yang menginspirasikan dirinya untuk menulisnya dalam sebuah cerita. Dia pun coba-coba membuat novel.Novel itu ia beri judul Deathknell. Ia tawarkan ke beberapa penerbit, tapi ditolak. Sampai akhirnya pada Juni 1989, ada sebuah penerbit yang bersedia menerbitkannya dalam oplah yang sangat kecil untuk ukuran Amerika,hanya 5.000 eksemplar.

Penerbit itu mengubah judul novelnya menjadi A Time to Kill. Novel A Time to Kill itu, tidak bisa dikatakan sukses. Grisham sendiri mengakui dengan mengatakan,“ Buku itu terjual baik dalam radius seratus mil di sekitar rumah, tapi di luar itu tidak ada yang menghiraukan.” Namun begitu, Grisham merasa telah menemukan wilayah yang sesuai dengan minatnya, wilayah terbaiknya untuk sukses. Meskipun novel pertamanya tidak dihiraukan orang,ia berani mengambil keputusan keluar dari tempatnya bekerja untuk fokus menulis novel.

Tak lama setelah itu,ia berhasil menyelesaikan novel keduanya The Firm. Novel keduanya The Firm,sukses besar. Bahkan, memecahkan rekor, selama 77 minggu berturut-turut selalu menduduki posisi atas dalam daftar best seller dunia. Sejak itu karyanya terus mengalir, dan hampir semuanya best sellerdunia. Bahkan, A Time to Kill pun kemudian termasuk novel paling diminati di dunia.

Sebagaimana Paul Dirac,Taufiq Ismail, Deddy Mizwar, dan John Grisham, sesungguhnya setiap orang memiliki wilayahnya sendiri-sendiri untuk sukses,tempat di mana dia bisa menjadi hebat. Jika seseorang belum sukses di suatu bidang, mungkin itu bukan bidang terbaiknya. Perlu tambahan ikhtiar dan keberanian mencari bidang terbaik untuk sukses.

Dan itu memerlukan keteguhan dan kekuatan prinsip untuk tidak ikut-ikutan orang lain.Karena bisa jadi wilayah sukses orang itu berbeda-beda. Saat ini jika kita lihat di sekeliling kita, budaya me too,atau budaya ikut-ikutan begitu menjamur di negeri kita. Beberapa waktu yang lalu sangat populer adanya orang sukses berbisnis tanaman hias seperti gelombang cinta dan sebagainya.Lalu orang berbondong-bondong ikut. Dan terbukti yang ikut-ikutan banyak yang rugi. Sekarang ketika kran demokrasi benarbenar dibuka, banyak yang berbondongbondong ikut-ikutan pilkada.

Bahkan, di sebuah daerah di Jawa Timur ada orang yang sudah sukses dengan usahanya,lalu ia ikut mencalonkan diri dalam sebuah pilkada. Dia kalah. Dia rugi miliaran rupiah, bahkan utangnya menumpuk. Dia stres dan bunuh diri. Nau`dzubillah min dzalik. Sekarang ini jika kita berjalan ke mana saja, ribuan wajah tidak kita kenal nampang di pinggir-pinggir jalan. Mereka mengiklankan diri untuk dipilih sebagai anggota DPR atau DPRD. Sebagian mereka sudah ada yang sukses di bidangnya,sebagian lagi ada yang coba-coba.

Sebagian ada yang benar-benar punya kemampuan dan kredibilitas untuk dipilih sebagai wakil rakyat, sebagian lagi ada yang memimpin rumah tangganya saja tidak becus.Ada yang merasa terjun dalam dunia politik adalah jiwanya, tidak sedikit yang ikutikutan. Jika bangsa ini ingin maju dan jaya,haruslah dimulai dengan mengokohkan jati diri bangsa dan rakyatnya.
Di antaranya, dengan membuang jauh-jauh budaya ikutikutan. Bangsa-bangsa besar adalah bangsa yang memiliki national building yang jelas, kokoh,dan kuat.Sekali lagi bukan ikutikutan, sebab yang cocok untuk bangsa lain belum tentu cocok untuk bangsa kita. Wallahu a`lam.

Salatiga,22 Desember 2009

Friday, October 03, 2008

Laskar Pelangi - Semangat Belajar Sampai Mati

Subhanaallah...
Cerita Laskar Pelangi sungguh mengharu biru.
Inilah contoh karya terbaik anak bangsa
Baik itu penulis [Om Andrea Hirata] & Sutradara [Om Riri Riza]

Sungguh menginspirasi...
Beberapa pesan moral yang merasuk dalam sanubari...
Berikut beberapa list pesan moral "Laskar Pelangi" yang bisa kita ambil hikmahnya:

- Semangat belajar sampai keujung dunia, sampai akhir hayat
- Miskin tak menghalangi masuknya ilmu pengetahuan
- Miskin - tak berarti bodoh!
- Kebersamaan = persaudaraan
- Prestasi, tak selalu dapat diukur dengan angka & materi
- Semangat & optimis - dapat mematikan (atau mengalahkan) apapun yang kita anggap mustahil
- Jangan taruh cinta dan harapanmu pada sebuah kotak kapur.. [he.he...]
- Iklim berbagi ilmu pengetahuan (as we now @ knowledge management system)

Ada juga beberapa hal yang menarik. Misalnya Lintang yang sangat cerdas. Tapi karena nasib kurang berfihak padanya, tak bisa pula lah Ia menamatkan SD nya.
Sedangkan Ikal, yang biasa saja, jurstru bisa sekolah hingga ke Paris.

Hidup memang pahit....
Tapi Allah Maha adil. Yang otaknya tajam, akan mampu bertahan dalam keadaan apapun. Maka Lintang pun demikian.
Ikal, yang berotak biasa saja, diberi keberuntungan, hingga mampu ke Eropa. Suatu hal yang tak pernah Ia sangka...

The last but not least... & makes the deepest effect in my mind:
"Hidup adalah memberi sebanyak-banyaknya
Bukan menerima sebanyak-banyaknya"


Karya seni yang mengagumkan tak selamanya harus mengumbar 'pornografi&pornoaksi!". Laskar Pelangi telah membuktikannya!

(^_^)

Sunday, September 14, 2008

Manusia 'Sulit', Guru Sejati

Pertama, manusia super sulit sedang mengajari kita
dengan menunjukkan betapa menjengkelkannya mereka.
Bayangkan, ketika orang-orang ramai menyatukanpendapat, ia mau menang sendiri.
Tatkala orangbelajar melihat dari segi positif, ia malahmencaci dan menghina orang lain.

Semakin seringkita bertemu orang-orang seperti ini, sebenarnya
kita sedang semakin diingatkan untuk tidak
berperilaku sejelek dan sebrengsek itu. Saya
berterimakasih sekali ke puteri Ibu kost saya yang
amat kasar dan suka menghina dulu.

Sebab, darisana saya pernah berjanji untuk tidak mengizinkan
putera-puteri saya sekasar dia kelak. Sekarang,bayangan
tentang anak kecil yang kasar dan suka
menghina, menjadi inspirasi yang amat membantu
pendidikan anak-anak di rumah. Sebab, saya pernah
merasakan sendiri betapa sakit hati dan tida
kenaknya dihina anak kecil.

Kedua, manusia super sulit adalah sparring partner
dalam membuat kita jadi orang sabar. Sebagaimana
sering saya ceritakan, badan dan jiwa ini seperti
karet. Pertama ditarik melawan,namun begitu sering
ditarik maka ia akan longgar juga. Dengan demikian,
semakin sering kita dibuat panas kepala,mengurut-urut dada,
atau menarik nafas panjang oleh manusia super sulit,
itu berarti kita sedang menarik karet ini (baca : tubuh dan jiwa ini)
menjadi lebih longgar (sabar). Saya pernah
mengajar sekumpulan anak-anak muda yang tidak saja
amat pintar, namun juga amat rajin mengkritik.
Setiap di depan kelas saya diuji,dimaki bahkan
kadang dihujat. Awalnya memang membuat tubuh ini
susah tidur. Tetapi lama kelamaan tubuh ini jadi kebal.
Seorang anggota keluarga yang mengenal latar belakang masa kecil saya,
pernah herandengan cara saya menangani hujatan-hujatan orang lain.
Dan gurunya ya itu tadi, manusia-manusiapintar tukang hujat di atas.

Ketiga, manusia super sulit sering mendidik kita jadi pemimpin jempolan.
Semakin sering dan semakin banyak kita memimpin dan dipimpin manusia sulit,
ia akan menjadi Universitas Kesulitan yang mengagumkan daya kontribusinya.
Saya tidakmengecilkan peran sekolah bisnis, tetapi
pengalaman memimpin dan dipimpin oleh manusia sulit,
sudah terbukti membuat banyak sekali orang menjadi pemimpin jempolan.
Rekan saya menjadi jauhlebih asertif setelah dipimpin lama olehpurnawirawan jendral yang amat keras dan diktator.

Keempat, disadari maupun tidak manusia sulitsedang memproduksi kita menjadi orang dewasa.Lihat saja, berhadapan dengan tukang hina tentusaja kita memaksa diri untuk tidak menghina balik.Bertemu dengan orang yang berhobi menjelekkanorang lain tentu membuat kita berefleksi, betapatidak enaknya dihina orang lain.

Kelima, dengan sedikit rasa dendam yang positifmanusia super sulit
sebenarnya sedang membuat kitajadi hebat.
Dimasa kecil,saya termasuk orang yangdibesarkan
oleh penghina-penghina saya. Sebab,hinaan mereka
membuat saya lari kencang dalambelajar dan berusaha.
Dan kemudian, kalau adakesempatan saya bantu orang-orang yang menghinatadi.
Dan betapa besar dan hebatnya diri inirasanya, kalau berhasil membantu orang yang tadinyamenghina kita.

Terakhir dan yang paling penting, manusia supersulit sebenarnya menunjukkan jalan ke surga, sertamendoakan kita masuk surga. Pasalnya, kalau kitaberhasil membalas hinaan dengan senyuman, batudengan bunga, bau busuk dengan bau harum, bukankahkemungkinan masuk surga menjadi lebih tinggi ?.



ps: manusia sulit juga belum tentu berpikirandan berhati jahat....

Bening Hati Berbalas Surga

Suatu hari, Rasulullah sedang duduk dimasjid dike lilingi para sahabat.
Beliau tengahmengajarkan ayat-ayat Qur’an.

Tiba-tiba Rasulullah berhen ti sejenak dan berkata,
"Akan hadirdiantara kalian seorang calon penghunisurga".


Para sahabat pun bertanya-tanyada lam hati, siapakah orang istimewa yangdimaksud Rasulullah ini?.

Dengan antusiasmereka menunggu kedatangan orangtersebut.
Semua mata memandang ke arahpintu.
Tak berapa lama kemudian, seoranglaki-laki melenggang masuk masjid.
Para sahabat heran, inikah orang yangdimaksud Rasulullah?

Dia tak lebih dariseorang laki-laki dari kaum kebanyakan.
Dia tidak termasuk di antara sahabatutama.

Dia juga bukan dari golongantokoh Quraisy.
Bahkan, tak banyak yangmengenalnya.
Pun, sejauh ini takterdengar keistimewaan dia.

Ternyata,kejadian ini berulang sampai tiga kalipada hari-hari selanjutnya.
Tiap kaliRasulullah berkata akan hadir di antarakalian seorang calon penghuni surga,laki-laki tersebutlah yang kemudianmuncul.

Maka para sahabat pun menjadiyakin, bahwa memang laki-laki itulahyang dimaksud Rasulullah. Mereka jugamenjadi semakin penasaran, amalanistimewa apakah yang dimiliki laki-lakiini hingga Rasulullah menjulukinyaseba gai calon penghuni surga?

Akhirnya, para sahabat pun sepakatmengutus salah seorang di antara merekauntuk mengamati keseharian laki-lakiini.

Maka pada suatu hari, sahabat yangdiutus ini menyatakan keinginannya untukbermalam di rumah laki-laki tersebut. Silaki-laki calon penghuni surgamempersilakannya.

Selama tinggal di rumah laki-laki tersebut, si sahabatterus-menerus mengikuti kegiatan silaki-laki calon penghuni surga. Saat silaki-laki makan, si sahabat ikut makan.Saat si sahabat mengerjakan pekerjaanrumah, si sahabat menunggui. Tapiternyata seluruh kegiatannya biasa saja."Oh, mungkin ibadah malam harinya sangatbagus," pikirnya.

Tapi ketika malamtiba, si laki-laki pun bersikap biasasaja.
Dia mengerjakan ibadah wajibsebagaimana biasa.
Diamembaca Qur’an dan mengerjakan ibadahsunnah, namun tak banyak.
Ketika tibawaktunya tidur, dia pun tidur dan barubangun ketika azan subuh berkumandang.
Sungguh, si sahabat heran, karena ia takjua menemukan sesuatu yang istimewa darilaki-laki ini.

Tiga malam sang sahabat bersama sang calon penghuni surga,tetapi semua tetap berlangsung biasa.Apa adanya. Akhirnya, sahabat itu punpun berterus terang akan maksudnyabermala m. Dia bercerita tentangpernyataa n Rasulullah.

Kemudian diabertanya,"Wahai kawan, sesungguhnya
amalan istimewa apakah yang kau lakukan
sehingga kau disebut salh satu calon
penghuni surga oleh Rasulullah? Tolongberitahu aku agar aku dapat mencontohmu ".

Si laki-laki menjawab, "Wahai sahabat, seperti yang kau lihatdalam kehidupan sehari-hariku. Akuadalah seorang muslim biasa denganamalan biasa pula. Namun ada satukebiasaanku yang bisa kuberitahukan padamu.

Setiap menjelang tidur, aku berusaha membersih kan hatiku.
Kumaafkan orang-orang yang menyakitiku dan kubuang semua iri,dengki, dendam dan perasaaan burukkepada semua saudaraku sesama muslim.
Hingga aku tidur dengan tenang dan hatibersih serta ikhlas.
Barangkal i itulah yang menyebabkanRasul ullah menjuluki demikian."

Mendengar penjelasan itu, wajah sangsahabat menjadi berseri-seri.
"Terimakasih kawan atas hikmah yang kauberikan. Aku akan memberitahu parasahabat mengenai hal ini".
Sang sahabatpun pamit dengan membawa pelajaran berharga.

Kawan, kisah di atasbarangkali tak lagi asing.
Namun tiadarugi untuk ditutur kembali.
Surga bukan hanya hak para wali, nabi, syuhada danulama.

Jika kita merasa hanyalah orangkebanyakan, itu tak berarti kita takberhak atas nikmat surga. Karena amalankecil pun bisa menjadi kunci masuksurga. Dan ternyata kebersihan hati itusangat besar nilainya.

Jangan pernah berputus asa atas rahmatNya.
Sungguh DiaMaha Pemberi Karunia.
Insya Allah, jikakita ikhlas, tulus dan mengerjakan penuhcinta,
Dia takkan menyia-nyiakanha mbaNya.

Wallahu a’lam

Untuk Cintaku Dimanapun Kamu Berada


Cintaku, tidakkah kau tahu bahwa Yang Maha Mencintai akan cemburu
kalau aku menambah sedikit saja kadar cinta padamu
dan mengurangi kadar cinta untuk-Nya.
Tahukah kamu bagaimana Dia cemburu?
Dengan menahan pertemuanku denganmu,
sehingga aku tak bisa lagi menambah kadar cintaku padamu.
Dia tidak suka kalau kadar cintaku padamu
melebihi kadar cintaku pada-Nya.
Dia akan membuat rintangan sehingga kadar cintaku padamu
akan berkurang dan kadar cintaku pada-Nya akan bertambah.
Bagaimana aku bisa menghalanginya
Dia Maha Kuasa dan Maha Perkasa,
tak seorangpun bisa menghalangi
bila Dia sudah berkehendak
karena Dia memang Maha Berkehendak.
Bila Dia berkehendak
cintaku padamu jauh dibawah cintaku pada-Nya,
maka cintaku pada-Nya akan melebihi cintaku padamu.
Aku tak bisa menolaknya.

Cintaku, janganlah kau cemburu pada Yang Maha Mencintai.
Cemburumu tidaklah akan lebih besar dibandingkan dengan cemburu-Nya.
Kalau Dia cemburu, Dia berkuasa untuk menjauhkan kamu dariku
dan menjauhkan aku darimu.
Apa yang bisa kau perbuat dengan cemburumu
yang tidakpun sebutir pasir dibandingkan dengan kecemburuan- Nya
yang lebih besar dari alam semesta ciptaanNya ini.
Engkau tidak akan berdaya menantang kecemburuan- Nya, Cintaku.

Cintaku, pasrah pada kehendak-Nya adalah jalan terbaik untuk kita.
Dia Maha Mengetahui perasaan kita.
Bila Dia meridhoi kita, kita akan dipertemukan dalam kasih sayang-Nya.
Maka aku bersabar dan hendaknya engkaupun bersabar
menanti pertemuan kita, karena Yang Maha Mencintai pun Maha Sabar,
lebih dari kesabaranmu.
Dia Maha Mengerti lebih dari pengertianmu,
Dia juga Maha Memahami lebih dari kemampuanmu memahamiku.
ps:abis ngubek2 arsip postingan lama yg di blog FS [blog ku yg pertama], nemu ini. ntah yah ini dapet dari mana. tapi bagus bwt perenungan...

Saturday, August 30, 2008

Marhaban Ya Ramadhan

Aku adalah manusia yang penuh harap

Setiap kali ku berharap, setiap kali itu pula aku termenung

“Akankah asa ini menjadi nyata?”

Jawabnya ada di dalam hati kecil ini

Mengapa hati?

Karna sesungguhnya

Hati ini yang akan membawa kita

Pada pencapaian segala harapan kita

Pertanyaanya, sudah puaskah kita meminta?

Sudahkah kita bersyukur atas nikmat yang telah sampai pada kita?

****

Ya Rabb...

Betapa sempurnanya Engkau ciptakan makhlukMu...

Ribuan syukur pun tak sanggup melukiskan

Kesempurnaan MahakaryaMu...

Ya Rabb...

Betapa rendahnya diri ini dihadapanMu...

Selalu saja meminta dan meminta lebih....

Maafkan hambaMu yang kurang ilmu ini...

Sehingga tak mampu mensyukuri segala nikmatMu...

Ya Rabb...

Maafkan hati ini yang seringkali

Merasa sulit untuk menerima takdirMu dengan Ikhlas

Ajari aku ’tuk ikhlas menerima segala ketentuanMu...

Ya Rabb

’Kan ku sambut RamadhanMu dengan senyum

’Tak kan lagi ku sia-siakan

Berilah aku kekuatan

’Tuk menjalankan Pesantren Iman Mu

Di Bulan penuh RahmatMu ini...

”Ya Tuhanku, janganlah Engkau tinggalkan aku seorang diri,

Dan Engkaulah waris yang paling baik.”

(QS Al-Anbiya, 21:89)

Marhaban Ya Ramadhan...

Note:

Saudara-saudari ku di bumi Allah,

Maaf atas segala khilaf

Mari kita sambut Ramadhan dengan hati yang bersih

Semoga kita mendapat keberkahan yang diRidhoi Allah SWT

Amin....

Cengkareng, 27 Agustus 2008

Wednesday, August 13, 2008

Miskin itu Keadaan, bukan Karakter!

"Miskin itu keadaan, bukan karakter!"

Kutipan kata itu terlontar dari pak "P", yang ikut rapat untuk proyek video training 'base clean maintenance' pesawat.

Kala itu inti rapat sudah beres, dan berlanjut membahas kondisi dunia penerbangan di Indonesia. Khususnya pelayanan bagian kebersihan. Sebagai orang baru di dunia ini, aku lebih banyak menyimak saja...

Hanya ada 3 bapak-bapak, plus aku.

Mereka bertiga membicarakan kualitas pramugari di Indonesia yang kebanyakan 'titipan' alias punya relasi dengan pejabat. Kasarnya, "anak-anak orang kaya" yang nggak biasa susah.
Padahal seharusnya menurut mereka, pramugari itu harus gesit. Seperti yang terjadi pada pramugari-pramugari penerbangan JEPANG.

Kalau di Indonesia, pak P nyeletuk: "Ya ampun, bekas kencingnya aja nggak mau bersihin"
Sedangkan pramugari Jepang, sangat gesit, saking gesitnya, seperti pembantu rumah tangga saja... semua dikerjakan.... Service nya sangat bagus! semua bersih!!!

Wow...

Informasi lain yang mengejutkanku.
Ternyata penerbangan di Indonesia lebih mengutamakan 'furnishing' yang mempesona, ketimbang performa engine pesawat yang baik.
"penumpang nggak peduli mesin. nggak keliatan. kalau mereka lihat pesawat bersih keseluruhan, nyaman, mereka akan merasa senang." ujar salah satu dari ketiga bapak2 itu.


Kembali lagi ke pernyataan awal tentang pramugari Indonesia...
Bapak-bapak ini berpendapat, pramugari yang berasal dari kelas ekonomi 'atas' ini memang lamban. tidak gesit. pilih-pilih kerjaan.

Menurutnya, "harusnya pilih yang dari keluarga menengah ke bawah, kerjanya bagus. anak orang kaya mah nggak biasa kerja." ujar salah satu dari mereka...

Ada satu yang tak setuju, menurutnya, kalau pramugari dari kalangan menengah kebawah, akan sulit beradaptasi dengan penumpang pesawat yg kebanyakan menengah keatas.

Hal itu dibantah lagi oleh pak P. katanya, masalah itu bisa dengan mudah di training. karena...
"Miskin itu keadaan, bukan karakter!"

Selama itu bukan karakter, bisa diubah dengan mudah. Adaptasinya akan sangat gampang. Yang penting penumpang diberikan pelayanan yang prima.

Yah semoga bisa terwujud ya Pak...

Sunday, July 27, 2008

Santri Berdasi

Ini kantor atau pesantren?
Tanya seorang teman, yang datang bertamu ke sebuah kantor pada waktu sesaat setelah makan siang, dimana dia melihat suasana yang begitu indah.

Tentu itu pertanyaan diatas ngasal saja, karena teman tersebut belum pernah ’nyantri’ secara formal sehingga tidak tahu suasana sebenarnya di pesantren, kecuali pernah beberapa kali berkunjung ke sebuah ’pesantren virtual’ di Bandung. Namun suasananya memang jelas tertangkap, berbondong-bondong yang perempuan, semuanya berhijab, mereka menenteng mukena sambil sesekali bercanda. Yang lelaki bergerombol pula, wajahnya teduh tanda selesai berwudhu dan selesai ibadah berjamaah, sebagian membawa mushaf di tangannya, sebagian mengobrol saling bersahutan membicarakan isi tausiyah ustadz saat ta’lim barusan.

Siang itu, jamaah tersebut baru bubar dari sebuah ta’lim akbar.
Seandainya kawan ini datang beberapa bulan setelahnya, warna beragama ini berlipat 10 karena memasuki bulan Ramadhan.

Begitu pula terbitnya Islam dari tempat yang paling tak terduga, saat ini menjadi suatu fenomena yang gejalanya mulai jamak. Gejala ini muncul bersamaan, misalnya kesadaran berIslam dengan benar saat ini mungkin tidak terjadi di negara-negara Arab yang notabene tempat lahir agama terakhir. Islam menguat di Indonesia yang dakwahnya justru mendapat banyak tekanan selama lebih dari 3 dasawarsa, atau justru menguat di Eropa, tempat kantung agama Kristiani. Di Belgia, sudah hampir sama jumlah orang bernama depan Muhammad atau Ahmad dibanding James atau Smith atau John atau David. Dan InsyaAllah pada tahun 2020, Eropa akan lebih didominasi Muslim.

Islam juga tumbuh subur di berbagai masjid kampus biasa yang mungkin berstempel ’sekuler’, bukan lagi di UIN (dulu IAIN) yang kurikulumnya justru ditunggangi dengan terang-terangan oleh orientalis-liberalis yang malah menjauhkan mahasiswanya dari Islam. Kampus-kampus ”biasa” itu melahirkan militan-militan dakwah yang akhirnya membawa bendera kebangkitan Islam masuk ke berbagai sendi hidup negara ini.

Islam juga menjadi gaya hidup dan nge-trend justru di perusahaan-perusahaan swasta nasional atau asing, atau BUMN, bukan di Departemen Agama yang mestinya menjadi tempat orang paling shalih. Departemen ini tercatat sebagai institusi ke-2 paling korup dibawah departemen satu lagi yang mengurus pendidikan ! Sementara di perusahaan yang terlihat sangat modern tadi, syariat malah dijalankan, spiritualisme kerja diagungkan, zakat disalurkan, shalat berjamaah digalakkan, ta’lim dirutinkan. Subhanallah.

Di negeri ini, dulu orang berIslam di pojokan, mushalla berada di basement dan tempat paling dasar dari bangunan, karyawan malu-malu berjilbab dan pergi ke pengajian.

Sekarang ? Mari mensyukuri trend Santri Berdasi. Profesional yang bangga berIslam. Orang-orang cerdas dan pandai dengan daya rubah besar, baik di lingkungan kantor, keluarga dan organisasi. Mereka menggerakkan dakwah, logis, bergelombang begitu indah. Tidak kolot dan bau. Sebaliknya mereka wangi, ganteng dan ayu.

Santri yang menghapus dikotomi ibadah ritual dan profesional. Mereka jujur dalam puasa, dan jujur dalam transaksi bisnis. Mereka sayangi anak yatim, sama sayangnya terhadap tim sales force yang ia pimpin.

Santri engineer yang membawa Mushaf Quran di dalam tas laptop mereka, mereka membacanya menjelang rapat dimulai atau di saat utama waktu dhuha. Mereka letakkan tafsir Ibnu Katsir di meja kerja, diaksesnya setiap ada kesempatan. Finance executive yang mereview laporan keuangan dan mengambil keputusan sambil mendengarkan muratal atau nasyid yang menyejukkan.

Hatinya mengglobal, menyatu bersama saudaranya di seluruh dunia. Perasaan satu iman ini memicu koneksi melebihi kecepatan ultrahighspeed broadband, sehingga ketika harus keluar harta terbaik dari sakunya untuk saudara-saudaranya yang tertindas di bumi Aceh dan Ambon hingga Palestine, Chechnya ataupun Kashmir, reaksinya sangat cepat. Tersentuh ketika saudaranya di Irak dan Afghanistan ditindas. Gembira ketika sekularisme tumbang di Turki.

Di satu titik pertemuan, mereka membaca, menghafal dan mengkaji Quran bersama-sama. Membagi dan mengkaji ilmu dalam sebuah lingkaran. Berbagi berita dakwah, saling mengingatkan, sering berbagi ilmu tentang islam melalui obrolan dunia maya seperti forum milist, YM ataupun Blog. Mereka saling menguatkan dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang.

Mereka menegakkan syariat di dalam perusahaan dalam disiplin masing-masing dan dengan bangga bercampur tawaddu mengatakan ”Yes, I am a Muslim”. Dan mereka berusaha menjadi profesional muslim dan muslim yang profesional dibidangnya.


(sumber : milist)

Tuesday, July 22, 2008

Hafalan Surat Delisa

Hafalan Surat Delisa
Author : Tere-liye
published 2007 by Republika


Review by : Nicegreen on http://www.goodread s.com/book/ show/1376220.
Hafalan_Shalat_ Delisa



Ada sebuah keluarga di Lhok Nga - Aceh, yang selalu menanamkan ajaran
Islam dalam kesehariannya. Mereka adalah keluarga Umi Salamah dan Abi
Usman. Mereka memiliki 4 bidadari yang solehah: Alisa Fatimah, (si
kembar) Alisa Zahra & Alisa Aisyah, dan si bungsu Alisa Delisa.



Setiap subuh, Umi Salamah selalu mengajak bidadari-bidadariny a sholat
jama'ah.
Karena Abi Usman bekerja sebagai pelaut di salah satu kapal
tanker perusahaan minyak asing - Arun yang pulangnya 3 bulan sekali.
Awalnya Delisa susah sekali dibangunkan untuk
sholat subuh. Tapi lama-lama ia bisa bangun lebih dulu ketimbang Aisyah.
Setiap sholat jama'ah, Aisyah mendapat tugas membaca bacaan sholat
keras-keras agar Delisa yang ada di sampingnya bisa mengikuti bacaan
sholat itu.



Umi Salamah mempunyai kebiasaan memberikan hadiah sebuah kalung emas
kepada anak-anaknya yang bisa menghafal bacaan sholat dengan sempurna.
Begitu juga dengan Delisa yang sedang berusaha untuk menghafal bacaan
sholat agar sempurna. Agar bisa sholat dengan khusyuk. Delisa berusaha
keras agar bisa menghafalnya dengan baik. Selain itu Abi Usman pun
berjanji akan membelikan Delisa sepeda jika ia bisa menghafal bacaan
sholat dengan sempurna.



Sebelum Delisa hafal bacaan sholat itu, Umi Salamah
sudah
membelikan seuntai kalung emas dengan gantungan huruf D untuk Delisa.
Delisa senang sekali dengan kalung itu. Semangatnya semakin
menggebu-gebu. Tapi entah mengapa, Delisa tak pernah bisa menghafal
bacaan sholat dengan sempurna.




26 Desember 2004



Delisa bangun dengan semangat. Sholat subuh dengan semangat. Bacaannya
nyaris sempurna, kecuali sujud. Bukannya tertukar tapi tiba-tiba Delisa
lupa bacaan sujudnya. Empat kali sujud, empat kali Delisa lupa. Delisa
mengabaikan fakta itu. Toh nanti pas di sekolah ia punya waktu banyak
untuk mengingatnya. Umi ikut mengantar Delisa. Hari itu sekolah ramai
oleh ibu-ibu. Satu persatu anak maju dan tiba giliran Alisa Delisa.
Delisa maju, Delisa akan khusuk. Ia ingat dengan cerita Ustad Rahman
tentang
bagaimana khusuknya sholat Rasul dan sahabat-sahabatnya.
"Kalo orang yang khusuk pikirannya selalu fokus. Pikirannya
satu." Nah jadi kalian
sholat harus khusuk. Andaikata ada suara ribut di
sekitar, tetap khusuk.



Delisa pelan menyebut "ta'awudz". Sedikit gemetar membaca
"bismillah". Mengangkat tangannya yang sedikit bergetar meski suara
dan
hatinya pelan-pelan mulai mantap. "Allahu Akbar".



Seratus tiga puluh kilometer dari Lhok Nga. Persis ketika Delisa usai
bertakbiratul ihram, persis ucapan itu hilang dari mulut Delisa. Persis
di tengah lautan luas yang beriak tenang. LANTAI LAUT RETAK SEKETIKA.
Dasar bumi terban seketika! Merekah panjang ratusan kilometer.
Menggentarkan melihatnya. Bumi menggeliat. Tarian kematian mencuat.
Mengirimkan pertanda kelam menakutkan.



Gempa menjalar dengan kekuatan dahsyat. Banda Aceh rebah jimpa. Nias
lebur seketika. Lhok Nga menyusul. Tepat ketika di ujung kalimat Delisa,
tepat ketika Delisa mengucapkan kata "wa-ma-ma-ti" , lantai sekolah
bergetar hebat. Genteng sekolah
berjatuhan. Papan tulis lepas, berdebam
menghajar lantai. Tepat ketika Delisa bisa melewati ujian pertama
kebolak-baliknya, Lhok Nga bergetar terbolak-balik.



Gelas tempat meletakkan bunga segar di atas meja bu guru Nur jatuh.
Pecah berserakan di lantai, satu beling menggores lengan Delisa.
Menembus bajunya. Delisa mengaduh. Umi dan ibu-ibu berteriak di luar.
Anak-anak berhamburan berlarian. Berebutan keluar dari daun pintu.
Situasi menjadi panik. Kacau balau. "GEMPAR"!



"Innashalati, wanusuki, wa-ma... wa-ma... wa-ma-yah-ya,
wa-ma-ma-ti. .."



Delisa gemetar mengulang bacaannya yang tergantung tadi. Ya
Allah, Delisa takut... Delisa gentar sekali. Apalagi lengannya berdarah
membasahi baju putihnya. Menyemburat merah. Tapi bukankah kata Ustadz
Rahman, sahabat Rasul bahkan tetap tak bergerak saat sholat ketika
punggungnya digigit kalajengking?



Delisa ingin untuk
pertama kalinya ia sholat, untuk pertama
kalinya ia bisa membaca bacaan sholat dengan sempurna, Delisa ingin
seperti sahabat Rasul. Delisa ingin khusuk, ya Allah...



Gelombang itu menyentuh tembok sekolah. Ujung air menghantam tembok
sekolah. Tembok itu rekah seketika. Ibu Guru Nur berteriak panik. Umi
yang berdiri di depan pintu kelas menunggui Delisa, berteriak keras ...
SUBHANALLAH! Delisa sama sekali tidak mempedulikan apa yang terjadi.
Delisa ingin khusuk.. Tubuh Delisa terpelanting. Gelombang tsunami
sempurna sudah membungkusnya. . Delisa megap-megap. Gelombang tsunami
tanpa mengerti apa yang diinginkan Delisa, membanting tubuhnya
keras-keras. Kepalanya siap menghujam tembok sekolah yang masih bersisa.
Delisa terus memaksakan diri, membaca takbir setelah "i'tidal..."
"Al-la-hu-ak- bar..." Delisa harus terus membacanya! Delisa tidak
peduli
tembok yang siap menghancurkan
kepalanya.



Tepat Delisa mengatakan takbir sebelum sujud itu, tepat sebelum
kepalanya menghantam tembok itu, selaksa cahaya melesat dari "Arasy
Allah." Tembok itu berguguran sebelum sedikit pun menyentuh kepala
mungil Delisa yang terbungkus kerudung biru. Air keruh mulai masuk,
menyergap Kerongkongannya. Delisa terbatuk. Badannya terus terseret.
Tubuh Delisa terlempar kesana kemari. Kaki kanannya menghantam pagar
besi sekolah. Meremukkan tulang belulang betis kanannya. Delisa sudah
tak bisa menjerit lagi. Ia
sudah sempurna pingsan. Mulutnya minum berliter air keruh.
Tangannya juga terantuk batang kelapa yang terseret bersamanya. Sikunya
patah. Mukanya penuh baret luka dimana-mana. Dua giginya patah. Darah
menyembur dari mulutnya..



Saat tubuh mereka berdua mulai perlahan tenggelam, Ibu Guru Nur melepas
kerudung robeknya. Mengikat tubuh Delisa yang pingsan di atas papan
sekencang yang ia
bisa dengan kerudung itu. Lantas sambil
menghela nafas penuh arti, melepaskan papan itu dari
tangannya pelan-pelan, sebilah papan dengan Delisa yang terikat kencang
diatasnya.



"Kau harus menyelesaikan hafalan itu, sayang...!" Ibu Guru Nur
berbisik
sendu. Menatap sejuta makna. Matanya meredup. Tenaganya sudah habis. Ibu
Guru Nur bersiap menjemput syahid.



Minggu, 2 Januari 2005

Kenangan Jadul ;p

Kepada Para Mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpangan jalan

Kepada pewaris peradaban
Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
Di lembar sejarah manusia

Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga

Untuk negeri tercinta


hm...k'lo inget lagu itu, pasti inget anak BEM Kema Unpad
Yup, soalnya, lagu ini biasa dinyanyiin klo anak2 BEM Kema Unpad lagi ngumpul
Lagu ini nggak cuma milik BEM Kema Unpad


Pastinya, mahasiswa di seluruh Indonesia yang ngaku aktivis, pasti kenal lagu ini
Ato, pastinya pernah menyanyikan lagu ini penuh haru...


Jadi inget, waktu aksi turun ke jalan...
Jadi inget, waktu rapat-rapat macem-macem...
Jadi inget, waktu itu.. Waktu kita masih mahasiswa dulu....


Kawan-kawan...
Apa khabar kalian....
Smoga, idealisme itu tetap terpatri dalam dada....


NB: Spesial kangennnn buat temen2 BEM Kema Unpad 2005-2006, miss u all....

12 Tips Jitu Menjepret Foto Candid

Dalam fotografi, kita mengenal istilah candid camera. Ini berarti bahwa subjek yang kita potret tidak dalam kondisi berpose atau 'sadar' kamera. Hasilnya pun terlihat lebih natural, spontan, dan tidak dibuat-buat.

Untuk candid camera, kita tidak perlu dipusingkan dengan berbagai macam teknik yang rumit. Meski demikian, untuk mendapatkan hasil jepretan yang memikat, ada kiat-kiat khususnya. Berikut 12 tips jitunya:

1. Bawa kamera kemana pun Anda pergi. Siap-siaplah untuk menjepret setiap saat, karena momen menarik bisa hadir di depan mata kapan saja.

2. Perhatikan kondisi sekitar Anda. Hal-hal sederhana bisa menjadi objek menarik untuk dibidik dengan kamera Anda. Misalnya, pemilik toko yang tengah melamun, orang yang sedang menunggu kereta api, lansia yang duduk di sebelah Anda, dua
sejoli yang sedang berpacaran dan sebagainya.

3. Sigaplah untuk siap membidik, karena tidak mudah mendapatkan kesempatan untuk mengambil gambar secara candid. Jadi ketika ada momen bagus, jangan ragu untuk langsung menjepret.

4. Jangan terlalu memusingkan teknik-teknik lighting yang rumit. Berfokuslah pada teknik yang sederhana, dan gunakan fitur otomatis kamera. Ini akan memudahkan Anda. Berbagai masalah teknis, seperti gambar terlalu terang atau gelap dapat disiasati dengan editing komputer.

5. Setinglah kamera pada ISO 400, sehingga kamera menggunakan shutter speed yang cepat. Hal ini memungkinkan Anda untuk menangkap momen dengan tepat meski Anda sedang bergerak.

6. Anda tidak perlu selalu memotret dengan kamera pada posisi mata. Mungkin, Anda bisa meletakkan kamera di pinggang saat mengambil gambar. Di sini memang dibutuhkan pengalaman dan keberuntungan untuk mendapatkan gambar yang bagus.

7. Gunakan lensa zoom paling maksimal sehingga Anda dapat menjaga jarak dari subjek jepretan Anda saat memotret.

8. Jangan pernah mengambil foto punggung orang, ini akan menghasilkan gambar yang membosankan.

9. Cobalah untuk meng-convert gambar ke posisi 'Black and White' untuk mendapatkan hasil yang lebih emosional.

10. Momen 'orang sedang melakukan sesuatu' akan menjadi foto candid yang bagus. Misalnya, atlet, pedagang, petani. Cobalah untuk meng-capture inti dari pekerjaan orang tersebut. Misalnya, meng-capture tukang ledeng yang sedang berkutat memperbaiki pipa bocor atau yang lainnya.

11. Jika Anda berada di tempat umum, sah-sah saja memotret orang. Jika Anda merasa tidak enak untuk mengambil gambar orang tanpa sepengetahuannya, tak ada salahnya Anda meminta izin. Mintalah subjek untuk tidak berpose, bersikap senatural mungkin dan tetap melanjutkan aktivitasnya.

12. Jangan pernah bosan untuk berlatih dan mencoba terus-menerus. Cobalah berbagai macam angle, tempat dan scene yang berbeda-beda. Anda juga bisa mencari inspirasi dari foto candid orang lain. Latihan terus menerus akan mengasah kemampuan Anda.

Sumber: detik.com

Saturday, July 05, 2008

Manusia Biasa

Mengapa?? Karena Dia Manusia Biasa
by Ugik Madyo

Setiap kali ada teman yang mau menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan
yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suamimu/istrimu?
Jawabannya sangat beragam. Dari mulai jawaban karena Allah hingga jawaban
duniawi (cakep atau tajir :D manusiawi lah :P). Tapi ada satu jawaban yang
sangat berkesan di hati saya. Hingga detik ini saya masih ingat setiap
detail percakapannya. Jawaban salah seorang teman yang baru saja menikah.
Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2
bulan. Lalu memutuskan menikah. Persiapan pernikahan hanya dilakukan dalam
waktu sebulan saja. Kalau dia seorang akhwat, saya tidak akan heran.
Proses pernikahan seperti ini sudah lazim. Dia bukanlah akhwat, sama
seperti saya. Satu hal yang pasti, dia tipe wanita yang sangat
berhati-hati dalam memilih suami. Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya
sulit untuk membuka diri. Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak
menanggapi dengan serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya
berdoa, semoga ucapannya menjadi kenyataan. Saya tidak ingin melihatnya
menangis lagi.
Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tanggal pernikahannya.
Serta memohon saya untuk cuti, agar bisa menemaninya selama proses
pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya. Asli. Saya pengin tau,
kenapa dia begitu mudahnya menerima lelaki itu. Ada apakan gerangan? Tentu
suatu hal yang istimewa. Hingga dia bisa memutuskan menikah secepat ini.
Tapi sayang, saya sedang sibuk sekali waktu itu (sok sibuk sih aslinya).
Saya tidak bisa membantunya mempersiapkan pernikahan. Beberapa kali dia
telfon saya untuk meminta pendapat tentang beberapa hal. Beberapa kali
saya telfon dia untuk menanyakan perkembangan persiapan pernikahannya.
That's all. Kita tenggelam dalam kesibukan masing-masing.
Saya menggambil cuti sejak H-2 pernikahannya. Selama cuti itu saya
memutuskan untuk menginap dirumahnya. Jam 11 malam, H-1 kita baru bisa
ngobrol -hanya- berdua. Hiruk pikuk persiapan akad nikah besok pagi,
sungguh membelenggu kita. Padahal rencananya kita ingin ngobrol tentang
banyak hal. Akhirnya, bisa juga kita ngobrol berdua. Ada banyak hal yang
ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak pada saya. Beberapa
kali Mamanya mengetok pintu, meminta kita tidur.
"Aku gak bisa tidur." Dia memandang saya dengan wajah memelas. Saya paham
kondisinya saat ini.
"Lampunya dimatiin aja, biar dikira kita dah tidur."
"Iya.. ya." Dia mematikan lampu neon kamar dan menggantinya dengan lampu
kamar yang temaram. Kita melanjutkan ngobrol sambil berbisik-bisik. Suatu
hal yang sudah lama sekali tidak kita lakukan. Kita berbicara banyak hal,
tentang masa lalu dan impian-impian kita. Wajah sumringahnya terlihat
jelas dalam keremangan kamar. Memunculkan aura cinta yang menerangi kamar
saat itu. Hingga akhirnya terlontar juga sebuah pertanyaan yang selama
ini saya pendam.
"Kenapa kamu memilih dia?" Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari
tidurnya sambil meraih HP dibawah bantalku. Berlahan dia membuka laci
meja riasnya.
Dengan bantuan nyala LCD HP dia mengais lembaran kertas didalamnya.
Perlahan dia menutup laci kembali lalu menyerahkan selembar amplop pada
saya. Saya menerima HP dari tangannya. Amplop putih panjang dengan kop
surat perusahaan tempat calon suaminya bekerja. Apaan sih. Saya
memandangnya tak mengerti. Eeh, dianya malah ngikik geli.
"Buka aja." Sebuah kertas saya tarik keluar. Kertas polos ukuran A4, saya
menebak warnanya pasti putih hehehe. Saya membaca satu kalimat diatas
dideretan paling atas.
"Busyet dah nih orang." Saya menggeleng-gelengka n kepala sambil menahan
senyum. Sementara dia cuma ngikik melihat ekspresi saya. Saya memulai
membacanya.
Dan sampai saat inipun saya masih hapal dengan kata-katanya. Begini isi
surat itu.
    Kepada YTH
    Calon istri saya, calon ibu anak-anak saya, calon anak Ibu saya dan calon
    kakak buat adik-adik saya
    Di tempat
    Assalamu'alaikum Wr Wb
    Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini
    hingga akhir. Baru kemudian silahkan dibuang atau dibakar, tapi saya
    mohon, bacalah dulu sampai selesai.
    Saya, yang bernama ...... menginginkan anda untuk menjadi istri saya. Saya
    bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa. Saat ini saya punya
    pekerjaan.
    Tapi saya tidak tahu apakah nanti saya akan tetap punya pekerjaan. Tapi
    yang pasti saya akan berusaha punya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan
    istri dan anak-anakku kelak. Saya memang masih kontrak rumah.
    Dan saya tidak tahu apakah nanti akan ngontrak selamannya. Yang pasti,
    saya akan selalu berusaha agar istri dan anak-anak saya tidak kepanasan
    dan tidak kehujanan. Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak
    kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi
    saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya. Saya
    hanya manusia biasa. Cinta saya juga biasa saja.
    Oleh karena itu. Saya menginginkan anda mau membantu saya memupuk dan
    merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah kita
    nanti dapat bersama-sama sampai mati. Karena saya tidak tahu suratan jodoh
    saya. Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah
    yang baik. Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu
    kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istiqaroh berkali-kali, dan
    saya semakin mantap memilih anda.
    Yang saya tahu, Saya memilih anda karena Allah. Dan yang pasti, saya
    menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya
    tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin
    menjadi lebih baik dari saat ini.
    Saya mohon sholat istiqaroh dulu sebelum memberi jawaban pada saya. Saya
    kasih waktu minimal 1 minggu, maksimal 1 bulan. Semoga Allah ridho dengan
    jalan yang kita tempuh ini. Amin
    Wassalamu'alaikum Wr Wb

Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini
saya membaca surat 'lamaran'
yang begitu indah. Sederhana, jujur dan realistis.
Tanpa janji-janji gombal dan kata yang berbunga-bunga.
Surat cinta minimalis, saya menyebutnya :D. Saya menatap sahabat disamping
saya. Dia menatap saya dengan senyum tertahan.
"Kenapa kamu memilih dia."
"Karena dia manusia biasa." Dia menjawab mantap. "Dia sadar bahwa dia
manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku
tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa.
Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kita dikemudian hari.
Entah kenapa, Itu justru memberikan kenyamanan tersendiri buat aku."
"Maksudnya?"
"Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masih
ada. Iya kan ? Paling gak. Aku tau bahwa dia gak bakal frustasi kalau
suatu saat nanti kita jadi gembel. Hahaha."
"Ssttt." Saya membekap mulutnya. Kuatir ada yang tau kalau kita belum
tidur. Terdiam kita memasang telinga.
Sunyi. Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok. Kita saling
berpandangan lalu cekikikan sambil menutup mulut masing-masing. "Udah
tidur. Besok kamu kucel, ntar aku yang dimarahin Mama." Kita kembali
rebahan. Tapi mata ini tidak bisa terpejam. Percakapan kita tadi masih
terngiang terus ditelinga saya.
"Gik..."
"Tidur. Dah malam." Saya menjawab tanpa menoleh padanya. Saya ingin dia
tidur, agar dia terlihat cantik besok pagi. Kantuk saya hilang sudah,
kayaknya gak bakalan tidur semaleman nih.
Satu lagi pelajaran pernikahan saya peroleh hari itu.
Ketika manusia sadar dengan kemanusiannya. Sadar bahwa ada hal lain yang
mengatur segala kehidupannya.
Begitupun dengan sebuah pernikahan. Suratan jodoh sudah tergores sejak ruh
ditiupkan dalam rahim.
Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahnnya
kelak. Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban
tapi sebuah 'proses usaha'.
Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, tahta dan
'nama'.
Embel-embel predikat diri yang selama ini melekat ditanggalkan.
Ketika segala yang 'melekat' pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan
yang utama.
Pernikahan hanya dilandasi karena Allah semata. Diniatkan untuk ibadah.
Menyerahkan secara total pada Allah yang membuat skenarionya. Maka semua
menjadi indah. Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap umat-NYA.
Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan. Hanya Allah yang mampu
menyegerakan sebuah pernikahan. Kita hanya bisa memohon keridhoan Allah.
Meminta-NYA mengucurkan barokah dalam sebuah pernikahan. Hanya Allah jua
yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah.
Lalu, bagaimana dengan cinta? Ibu saya pernah bilang, Cinta itu proses.
Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar
cinta itu bisa bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan
yang suci. Witing tresno jalaran garwo(sigaraning nyowo), kalau
diterjemahkan secara bebas. Cinta tumbuh karena suami/istri (belahan
jiwa).
Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha
menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa. Amin.

Friday, July 04, 2008

Yang Berilmu Lebih Utama dari pada Yang Ahli Ibadah?


Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim (orang berilmu) atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain”

(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Kenapa Harus Berteriak?

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya,

“Mengapa ketika seseorang sedang marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”


Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab,

“Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak.”


”Tapi...” sang guru balik bertanya, ”lawan bicaranya justru berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tidak dapat berbicara secara halus?”

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.

Sang guru lalu berkata,


”Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara dua hati mereka menjadi amat jauh walaupun secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu, mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.”


Sang guru masih melanjutkan,

”Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara, suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkan dengan begitu jelas. Mengapa demikian?” sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban.


”Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya, sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”

Sang guru masih melanjutkan,


”Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin disaat itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda.”


(sumber:e-book motivasi)

Kertas Putih Hati Kita

"Past is a history, Next is a mistery, but today is A GIFT"


Masa lalu, seperih apapun
Tetap telah mengajarkan banyak hal
Bukankah guru yang paling berharga adalah pengalaman?

Hati ibarat kertas kosong nan putih bersih
Polos...
Banyak yang datang dan pergi dalam hidup kita
Menorehkan suka cita, duka, maupun kesenangan,...

Tatkala kita merasa sakit...
Anggaplah seseorang telah menorehkan sesuatu (luka)
Di kertas putih itu...

Sebagai manusia,
Sakit hati memang tak terhindarkan
Tapi, lihatlah kertas putih itu...
Meskipun seseorang telah menorehkan luka disana...
Tapi...kertas putih itu tak lagi kosong...
Kini kertas putih itu berisi...
Berisi sesuatu yang berharga...
Sesuatu yang bisa dijadikan pelajaran penting dalam hidup...

Moment tak pernah kembali...

Apapun...
Percayalah...
Tuhan kita Maha Adil...
Yakinlah...
Yang terbaik, hanya untuk kita....


Kebayoran Lama, 2 Juli 2008
21.45 WIB

Blajar Dari Orang Terkaya di Dunia

Semoga bermanfaat,
sekadar forwardan

Warren Buffet Orang Terkaya di DUNIA.......
Tulisan berikut merupakan rangkuman 1 jam wawancara dengan,
Investor Legendaris nomor satu di dunia di CNBC.

Warren Buffet saat ini adalah orang terkaya nomor satu di dunia versi
Majalah Forbes, dengan aset pribadi sebesar $ 62 milyar (setara 619
Triliun rupiah!!!),

Angka ini jelas mengalahkan kekayaan Bill Gates.

Buffet sekaligus filantrop/dermawan nomor satu dunia yang telah
Menyumbangkan lebih dari $ 31 milyar (sekitar Rp. 300 triliun!!!) Dana
Pribadinya untuk sumbangan-sumbangan ...

Berikut 9 aspek kehidupannya yang sangat menarik:

1. Buffet memulai investasi sahamnya pada usia 11 tahun,
Dan IA sangat menyesal memulai investasi saham di usia yang terlambat

2. Dia membeli sebuah lahan pertanian kecil pada usia 14 tahun dari hasil
Tabungannya menjadi loper Koran

3. Dia tetap hidup sederhana dengan gaya hidup yang tidak berubah,
Memiliki rumah dengan 3 kamar tidur kecil di kota kecil Omaha,
Yang IA beli setelah IA menikah 50 tahun yang lalu,
Rumahnya tidak memiliki pagar.

4.Dia mengendarai mobilnya sendiri tanpa seorang sopir ataupun bodyguard
Di dekatnya

5. Dia tidak pernah bepergian menggunakan jet pribadi,
Walaupun IA memiliki perusahaan jet pribadi terbesar di dunia

6. Perusahaannya, Berkshire Hathaway, memiliki 63 perusahaan.
Ia hanya menulis 1 surat setiap tahun ke CEO perusahaan2nya tersebut,
Memberikan mereka tujuan bisnis yang harus dicapai setiap tahunnya. Ia
Tidak pernah mengadakan meeting atau menelepon CEO2 tersebut,
IA hanya memberikan 2 buah peraturan:
1. Rule number 1: Jangan pernah membuat rugi para pemilik saham
2. Rule number 2: Jangan pernah lupa Aturan nomor 1

7. Ia tidak pernah bersosialisasi di klub-klub orang kaya.
Waktu luangnya setelah IA tiba di rumah IA gunakan untuk membuat popcorn,
Dan menonton TV

8. Bill Gates, mantan orang terkaya di dunia,
Tidak pernah berminat untuk menemui Buffet karena tidak melihat adanya
Kesamaan yang mereka miliki, namun 5 tahun yang lalu Bill mencoba membuat
Agenda untuk bertemu dengan Buffet hanya selama 30 menit. Namun meeting
Tersebut justru berlangsung selama 10 jam,
Bill berbincang-bincang lama sekali dengan Buffet.

9. Buffet tidak pernah membawa hanphone,
Maupun PC/laptop di mejanya,

Nasehatnya untuk Anak Muda:

'Stay away from credit cards and invest in yourself and remember:

1. Uang tidak menciptakan manusia. Namun manusia bisa menciptakan UANG....

2. Jalani kehidupan Anda sesederhana diri Anda sendiri. Yang penting diri
Anda NYAMAN...

3. Jangan lakukan apa yang orang lain katakan.
Dengarkan saja mereka, namun lakukanlah hanya apa yang membuat Anda
Merasa nyaman (feel good)

4. Jangan membeli barang karena merknya.
Kenakanlah pakaian yang memang membuat Anda merasa nyaman.

5. Jangan menghabiskan uang Anda untuk barang-barang yang tidak penting.
Gunakanlah uang Anda secara bijaksana untuk kebutuhan yang memang
Benar-benar Anda perlukan.

6. Akhirnya, ini semua adalah kehidupan Anda.
"Hidup ini hanya sekali. Mengapa Anda harus memberikan orang lain
Kesempatan untuk mengatur hidup Anda?. Hiduplah dengan gaya Anda sendiri,
Yang penting Anda senang, Anda puas, Anda nyaman, & Anda bahagia...