Wednesday, July 17, 2013

Recruit The Best - Retain The Best - Pay The Best



Yang The Best Pasti Mau Sharing

Berikut ini adalah cerita saya saat mengemban amanah di sebuah anak perusahaan BUMN untuk mengembangkan Knowledge Management mulai dari nol di perusahaan tersebut. Suatu ketika saya berkesempatan untuk menyambangi langsung dan mempelajari salah satu perusahaan multinasional terkemuka yang telah menerapkan Knowledge Management dengan sangat baik dan sistematik dari pucuk pimpinan hingga ke grass root perusahaan. Ya, perusahaan itu adalah Astra International.

"We Recruit The Best - Retain The Best - Pay The Best"

Tiga prinsip diatas slalu dijalankan oleh Astra International sejak awal perekrutan karyawan. Nggak heran, knowledge management disana sudah sangat kuat mendarah daging dan menjadi budaya perusahaan.

Pengelola Knowledge Management di AMDI, Efendy Tjendera & Paulinus Sutedja, berkata:

"Recruit The Best - Retain The Best - Pay The Best" -> karena yg the best pasti mau sharing. 

Jadi, knowledge management di perusahaan mereka memang sudah sangat terintegrasi, bahkan dari awal merekrut karyawan. Mereka mulai Knowledge Management dengan cara merekrut orang-orang yang punya passion unt sharing. 

Bukan tanpa alasan, mereka melakukan hal itu karena sesuai dengan yang tertuang dalam Catur Dharma perusahaan. Ya orang2 yg 'the best' sesuai 4 catur dharma mreka. Sungguh kultur yang sangat bersahaja.

Kenapa bersahaja? karna catur dharma mreka sangat simple, sederhana, membumi, realistis, dan yang paling penting, tidak oportunis. 

Saya jadi ingat nasihat ibu saya tercinta, beliau slalu bilang:

"Satu-satunya harta yang nggak mungkin bisa dicuri adalah ILMU. Meskipun kamu membagi ilmu yang kamu punya kepada orang lain, ilmu yang kamu beri itu nggak akan hilang atau berkurang. Malah justru akan semakin bertambah. Apalagi kalau kamu ikhlas, InsyaAllah akan menjadi amal jariyah, yang pahalanya tetap mengalir meskipun kita sudah mati."

Sungguh tantangan terberat dalam mengemban tugas sbagai pendatang baru di dunia Knowledge Management saat itu (tahun 2008) adalah mengubah pola pikir dan paradigma lama dimana orang enggan sharing. Kebanyakan orang apalagi yang ahli atau ekspert di bidang tertentu masih merasa nilai jualnya berkurang kalau sharing ilmu. Mengubah kultur menjadi lebih open minded terhadap suatu perubahan, sangat-sangat sulit...

Padahal logikanya, orang yg ikhlas berbagi ilmu / sharing, pasti akan terpacu untuk menjadi "LEBIH" dari yg mereka share kan. Jadi, cara kita untuk menjadi lebih baik adalah dengan berbagi. Karna kalau kita tidak mau sharing, ilmu kita tidak akan meningkat, tapi akan stuck disitu saja. Orang lain juga tidak akan respect sama kita. karna pelit membagi ilmu. 

So, apa untungnya meng-keep sendiri knowledge yg qt miliki. Toh kalau tidak dari kita, orang bisa belajar dari yang lain. Dan reputasi kita justru akan semakin menurun karna 'pelit ilmu' tadi.
Kita malah akan berkubang menjadi manusia konserfatif yg tidak mau maju dan berkembang, sementara dunia sudah berlari sangat kencang.

Dan, perusahaan sebesar Astra International pun, benar-benar menjalankan pola sharing session rutin yang benar-benar manual alias harus face to face. Hmh...fasilitas yang disediakan pun nyaman..tak tanggung-tanggung memang...

Yang the best pasti mau sharing - sangat logis. 

Karna kalau seseorang memang cerdas, dia benar-benar faham, bahwa dia tak akan kehilangan apapun dengan berbagi. Dengan sharing ilmu, ekspertise dan kredibilitas kita di mata orang lain akan meningkat. Plus, kalau ikhlas bonusnya adalah terhitung sebagai amal jariyah yang pahalanya tidak akan berhenti meski kita sudah tidak di dunia 


NB: tulisan ini terpilih sebagai pemenang lomba
#TDABNgeblog www.tdabekasi.com


Thursday, July 11, 2013

Stress Management dengan Hypnotherapy

Hampir selalu dapat dipastikan bahwa orang yang mengalami stress tidak akan menjawab “YA” jika diberi pertanyaan “apakah Anda stress?” Namun barangkali Anda boleh coba ingat-ingat lagi. Apa Anda sering merasa lelah, khawatir, cemas, insomnia, sakit kepala, vertigo, migrain, maag yang tak kunjung sembuh, atau mengalami lebih banyak sakit fisik? Apakah Anda merasa “sangat lelah dengan kehidupan yang Anda jalani” ?

Jika Anda menjawab YA untuk pertanyaan-pertanyaan diatas, maka ini adalah pertanda bahwa anda mengalami stress.

Tekanan, rasa bersalah, tuntutan lingkungan, tegang, hilang kendali, merasa terancam, paranoid, selalu curiga dan tidak percaya pada orang lain, merasa tidak mampu, merasa gagal, adalah beberapa hal yang akan dialami oleh seseorang ketika dirinya stress.

Namun selain berdampak negatif, stress juga sebenarnya memiliki dampak positif. Misalnya dalam hal kemajuan dan meningkatnya kematangan dan kecerdasan emosional, jika seseorang dapat melewati masa-masa  itu dengan baik.

Stress bukan penyakit yang diderita manusia modern saat ini, namun sudah ada sejak zaman dahulu kala. Hal ini bisa dialami oleh siapa saja tanpa memandang status dan kedudukan sosial masyarakat.

Stress adalah bagaimana tubuh dan pikiran kira bereaksi terhadap perubahan. Kunci utama dalam menghadapinya adalah bagaimana cara Anda beradaptasi terhadap perubahan keadaan yang sedang Anda hadapi, serta bagaimana Anda dapat menerima (ikhlas) terhadap apa yang terjadi dalam hidup Anda.
Ini adalah tentang respon Anda terhadap situasi dan kondisi yang tidak dapat Anda kontrol. Jika keadaan tidak sesuai dengan yang Anda inginkan, itulah kondisi stress.

Orang yang stress dapat mengalami sakit atau depresi. Selain itu juga dapat menajamkan kepekaan Anda, menajamkan refleks Anda, meningkatkan respon dan membuat Anda mampu menghadapi situasi sulit dan penuh tekanan.

Penyakit yang satu ini akan terus ada sepanjang kehidupan Anda. Jika Anda dapat mengontrol bagaimana menggunakan potensi diri Anda untuk menghadapinya, maka situasi ini akan menjadikan Anda pribadi yang lebih tangguh. Namun jika hidup Anda tanpa mengalami masalah dan stress, hidup Anda akan terasa datar, hambar, dan Anda sulit untuk berkembang.

Jika Anda mampu mengatasinya dengan baik, maka Anda akan tumbuh dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Stress yang berkesinambungan akan mempengaruhi daya tahan tubuh Anda, membuat Anda lebih muda terinfeksi suatu penyakit. Jika terjadi terus menerus dalam jangka panjang dapat menyebabkan rasa lelah dan keinginan untuk mengonsumsi stimulan atau sesuatu yang dapat membuat Anda “nyandu” atau merasa nyaman setelah mengonsumsinya.

Siklus inilah yang menyebabkan kelelahan, makan berlebihan, berat badan naik, dan mood atau suasana hati yang berubah-ubah.

Jalan terbaik adalah dengan beradaptasi untuk berubah. Pelajari bagaimana menghadapi stress dengan cara cantik dan elegan, sehingga setiap masalah yang menghadang akan menjadikan Anda pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Stress sulit diatasi dalam keadaan tegang, panik, dan khawatir. Anda harus merasa rileks sebelum mengatasinya. Dengan begitu Anda dapat mengidentifikasi pola negatif dan membuat perubahan yang positif.
Hypnoterapy dapat membantu Anda memasuki kondisi relaksasi yang sangat nyaman. Saat Anda dalam keadaan rileks, tubuh Anda beristirahat total sehingga kembali dan fokus pada hal yang membuat Anda merasa lebih baik. Saat itu terjadi, Anda dapat mengontrol tekanan apapun yang terjadi dalam hidup Anda. Anda dapat menguasi keadaan apapun yang Anda alami, agar Anda menjadi tenang.

Jadi, stress datang dalam hidup Anda untuk Anda hadapi dengan baik. Selamat menghadapi  dan jadilah pribadi yang lebih tangguh!

http://elfirarosa.com/stress-management-dengan-hypnotherapy/

Friday, June 07, 2013

Cinta itu Memberi - Gratis, & Memahami

Seseorang yg bisa dikatakan senior
menasehatiku panjang lebar tentang apa itu cinta.

Memberi - Gratis - Memahami

tiga kalimat itulah inti percakapan panjang lebar itu.

"Cinta itu memberi, Fir... tanpa pamrih [gratis]. Jangan pernah berharap
bahwa pasangan harus mengikuti apa yang kita mau. Jangan berharap
bahwa dia harus memenuhi kebutuhan kita..." begitu kira2 inti kata-katanya.

Esensi dari sebuah hubungan adalah memahami.
Jangan jadikan dia alat untuk memenuhi keinginan kita.
Misal, cemburu.

Ketika kita cemburu, kita tak ingin pasangan kita dekat dengan lawan jenisnya yang lain.
Selain kita.
Ketika kita tidak ingin dia dekat dengan orang lain selain kita, itu adalah kebutuhan kita.
Jangan paksa dia untuk memenuhi kebutuhan kita.
Jangan berharap dia berubah seperti yang kita mau.
Itu bukan hakikat sebuah hubungan....

Intinya berhubungan itu kan "Memahami"
"Cinta itu Gratis, Fir.... Cinta itu GRATIS!" ia menegaskan berkali-kali

kata-katanya terngiang-ngiang dikepalaku hingga detik ini

Ya..cinta memang gratis...
jangan pernah berharap apapun padanya...
Ikhlaskanlah... maka Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi kita :)

Kesempurnaan dalam Memahami

"Nggak ada manusia yg sempurna,
kita lah yg harus bersikap sempurna
dalam menghadapi setiap kekurangan orang lain..."


begitulah. salah satu statement yg akhir2 ini
slalu saja meluncur manis dari bibir seorang bidadari dunia,
bunda ku.... (^_^)

terkadang kita menilai kekurangan-kekurangan orang lain
maupun kekurangan-kekurangan diri kita sendiri
tak ada habisnya memang
karna itulah fitrahnya manusia

mau bagaimana lagi...
'lha wong udah bawaan orok'
gitu kali yah kasarnya ;p

Kejadian pahit di masa lampau
mengajariku banyak hal

mungkin awalnya aku merasa
dipaksa bersabar
dipaksa tuk ikhlas
dipaksa tuk selalu mencoba tuk memahami...
[yg memaksa -> keadaan]

tapi, akhirnya ku merasakan
betapa kesabaran, keihklasan, dan memahami,
memang berbuah manis
meskipun perjuangan kearah sana sangat panjang....
Paling tidak, buah manis itu berbentuk
sebuah ketenangan nurani

ikhlas
nothing to lose
'zero mind'

totalitas dalam bertindak
dan jangan pernah mengharapkan apapun!!!!



Bekasi, 15 oktober '08



Alhamdulillah...

Jgn m'harap rembulan bila ada sang bintang,
jgn meminta kebaikan bila ada ketulusan.
Syukurilah setiap hal yg telah qt miliki,
krn kunci syukur adl melihat apa yg tlah qt miliki,
bukan apa yg dimiliki org lain.

Sungguh tiada hal yg sempurna di dunia ini selain Allah SWT...
Wallahu'alam...

Yang The Best Pasti Mau Sharing - dalam konteks Knowledge Management

"we Recruit The Best - Retain The Best - Pay The Best"

Tiga prinsip diatas slalu dijalankan oleh Astra International sejak awal perekrutan karyawan. Nggak heran, knowledge management disana sudah sangat kuat mendarah daging dan menjadi budaya perusahaan.

Narasumber terpercaya yang baru saya kunjungi kantornya di AMDI hari ini [Kamis, 2 April 09], Efendy Tjendera & Paulinus Sutedja, berkata:
"Recruit The Best - Retain The Best - Pay The Best" -> karna yg the best pasti mau sharing.

So, knowledge management mreka memang sudah sangat terintegrasi, bahkan dari awal merekrut karyawan. Merekrut orang-orang yang punya passion unt sharing. Ya orang2 yg 'the best' sesuai 4 catur dharma mreka. Sungguh kultur yang sangat bersahaja.

Kenapa bersahaja? karna catur dharma mreka sangat simple, sederhana, membumi, realistis, dan yang paling penting, tidak oportunis.

Saya jadi ingat nasihat ibu saya tercinta, beliau slalu bilang:
"Satu-satunya harta yang nggak mungkin bisa dicuri adalah ILMU. Meskipun kamu membagi ilmu yang kamu punya kepada orang lain, ilmu yang kamu beri itu nggak akan hilang atau berkurang. Malah justru akan semakin bertambah. Apalagi kalau kamu ikhlas, InsyaAllah akan menjadi amal jariyah, yang pahalanya tetap mengalir meskipun kita sudah mati."

Sungguh tantangan terberat dalam mengemban tugas sbagai pendatang baru di dunia Knowledge Management ini adalah mengubah pola pikir dan paradigma lama dimana orang enggan sharing. Merasa nilai jualnya berkurang kalau sharing ilmu. Mengubah kultur menjadi lebih open minded terhadap suatu perubahan, sangat-sangat sulit...

Padahal logikanya, orang yg ikhlas berbagi ilmu / sharing, pasti akan terpacu untuk menjadi "LEBIH" dari yg mereka share kan. Jadi, cara kita untuk menjadi lebih baik adalah dengan berbagi. Karna kalau kita tidak mau sharing, ilmu kita tidak akan meningkat, tapi akan stuck disitu saja. Orang lain juga tidak akan respect sama kita. karna pelit membagi ilmu.

So, apa untungnya meng-keep sendiri knowledge yg qt miliki. Toh kalau tidak dari kita, orang bisa belajar dari yang lain. Dan reputasi kita justru akan semakin menurun karna 'pelit ilmu' tadi.
Kita malah akan berkubang menjadi manusia konserfatif yg tidak mau maju dan berkembang, sementara dunia sudah berlari sangat kencang.

Dan, perusahaan sebesar Astra International pun, benar-benar menjalankan pola sharing session rutin yang benar-benar manual alias harus face to face. Hmh...fasilitas yang disediakan pun nyaman..tak-tanggung-tangg
ung memang...


Yang the best pasti mau sharing - sangat logis.
Karna kalau dia cerdas, dia benar-benar faham,
bahwa dia tak akan kehilangan apapun dengan berbagi (^_^)


note:
hanya sedikit oleh2 benchmark ke AMDI. lumayan diskusi dengan pakar KM, 2jam lebih ;p

Hanya Bisikan Kecil Suara Hati

Ku berdiri di sini sendiri
Terpekur dlm kegelapan

Mencoba mencari titik terang yg kuharapkan sedikit saja membuncah menampakkan sinarnya

Meskipun temaram
Ataupun samar-samar
Bagiku sama saja

Kuhanya ingin seberkas cahaya... Yg menerangi jiwa-jiwa yang sedang terserang kehampaan yg amat sangat

Bertanya pada bintang yang bersinar...
'Benarkah kamu slalu bersinar untukku meskipun ku tak menyaksikan langsung sinarmu?'

Sadar Nggak Sich Kita?

Kita lahir dengan dua mata di depan
wajah kita, karena kita tidak boleh selalu
melihat ke belakang.

Tapi pandanglah semua itu kedepan,
pandanglah masa depan kita.

Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di
kanan dan di kiri, supaya kita bisa
mendengarkan semuanya dari dua
sisi.Untuk bisa mengumpulkan pujian dan
kritik dan menyeleksi mana yang benar
dan mana yang salah.

Kita lahir dengan otak didalam tengkorak
kepala kita. Sehingga tidak peduli
semiskin apapun kita, kita tetap
kaya.Karena tidak akan ada satu orang
pun yang bisa mencuri otak kita, pikiran
kita dan ide kita. Dan apa yang anda
pikiran dalam otak anda jauh
lebih berharga dari pada emas dan
perhiasan.

Kita lahir dengan 2 mata, 2 telinga tapi
kita hanya diberi 1 buah mulut.Karena
mulut adalah senjata yang sangat tajam,
mulut bisa menyakiti,bisa membunuh,
bisa menggoda, dan banyak hal lainnya
yang tidak menyenangkan.

Sehingga ingatlah bicara sesedikit
mungkin tapi lihat dan
dengarlahsebanyak-banyaknya.

Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh
didalam tulang iga kita.Mengingatkan
kita pada penghargaan dan pemberian
cinta diharapkan berasal dari hati kita
yang paling dalam.

Belajar untuk mencintai dan menikmati
betapa kita dicintai tapi jangan pernah
mengharapkan orang lain untuk
mencintai kita seperti kita mencintai dia.

Berilah cinta tanpa meminta balasan dan
kita akan menemukan cinta yang jauh
lebih indah.



nb: hasil ngubek-ngubek blog perdana-arsip2006
http://jaket-biru.blog.friendster.com/2006/06/

Aku Cemburu pada Khadijah & Fatimah

Aku cemburu,
Pada bintang yang slalu menemani malam
Aku cemburu,
Pada asa yang slalu menemani cita
Aku cemburu,
Pada bunga yang slalu dikelilingi kumbang


Aku cemburu pada Khadijah,
yang setia pada suami hingga ajal menjemput
Aku cemburu pada Khadijah,
yang menghibahkan seluruh hidup dan hartanya
Setia mendampingi suami berjihad fi sabilillah...
Aku cemburu pada Khadijah,
yang dicintai Rasullullah SAW hingga akhir hayatnya

Aku cemburu pada Fatimah,
wanita cerdas guru bagi ummat
Aku cemburu pada Fatimah,
yang dari rahimnya, lahir para syuhada
Aku cemburu pada Fatimah,
yang dicintai Saidina Ali R.A seumur hidupnya

Aku cemburu pada Khadijah & Fatimah
Yang dicintai karena Allah SWT
Aku cemburu pada Khadijah & Fatimah
Yang menerima cinta & kesetiaan tulus, dari orang yang dicintainya...



Cengkareng, 2 juni 2009

Do'a & Spirit

Tlah tiba sebuah hari
ketika jatah usia tlah berkurang
Haturan do'a dari para sahabat
tak hentinya mengalirkan spirit tersendiri dalam jiwa
yang beberapa hari belakangan ini tengah kering kerontang

Kering semangat, kering gairah
Kering motivasi, kering iman...

Sahabat, terimakasih atas smua do'a
Smoga Allah SWT mengabulkan...
smoga para malaikat mengAminkan hal yang sama
untuk semua yang mendo'akan untuk kebaikan

Di hari usia menginjak nyaris seperempat abad
Hanya bisa termenung
Menangisi dosa-dosa masa lalu
Berharap masih diberi kesempatan
tuk terus bersimpuh dihadapanMu Ya Rabb...

Beri aku kesempatan..
tuk membahagiakan
Orang-orang yang menyayangiku...
AMin...


“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” (QS. 19:33)

buat semua yang tlah mendo'akan
Aku mencintai kalian karna Allah...

Memanusiakan Anak

Memanusiakan Anak


Oleh: Elfira Rosa Juningsih


Anak-anak bagaikan malaikat kecil. Mereka bisa membuat siapapun yang berada di dekatnya menjadi gembira. Keceriaan mereka adalah kebahagiaan kita. Mereka polos, naif, tak berdosa. Akan seperti apa mereka nantinya, kitalah yang berperan untuk mengarahkannya sejak dini.


Akhir-akhir ini kekerasan terhadap anak-anak semakin marak tejadi di sekitar kita. Menurut Ketua Komnas Anak, Seto Mulyadi, berdasarkan catatan Komnas Anak, kasus kekerasan terhadap anak pada 2004 mencapai 500 kasus, sementara pada 2005, mencapai 736 kasus, dan sampai Mei ini sudah tercatat 300 kasus. Kekerasan tersebut meliputi kekerasan fisik, psikologis, seksual, serta ekonomi.


Ibarat fenomena gunung es, angka tersebut tentunya jauh lebih kecil dibanding kasus real yang terjadi, karena tidak semua pihak yang mengalami kekerasan anak ini melaporkan kasusnya ke Komnas Anak. Budaya masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa mendidik anak adalah urusan pribadi orang tuanya, mengakibatkan “orang luar” yang mengetahui adanya kekerasan terhadap anak, sering kali merasa enggan mencampuri urusan keluarga tersebut. Dengan dalih untuk mendidik anak, orang tua sering merasa bertindak benar dengan menjewer, memukul, memaki, dan menghina anaknya.


Siti Ihtiatun Soleha (8). Gadis kecil warga Sunter (Jakarta Utara) yang biasa dipanggil Tia itu, dua kaki dan tangan kanannya telah disetrika oleh ayah kandungnya sendiri, Muhammad Juhandi alias Wandi (34). Bayangkan, anak sekecil itu disetrika. Jangankan anak kecil, kita pun jika tak sengaja terkena setrika panas akan merasakan sakit yang luar biasa. Tak hanya itu, Tia pun disundut dengan rokok, ditampar, di pukul dengan tali tambang jemuran.

Di Cilincing, Jakarta Utara, Eka, bocah perempuan berumur tujuh tahun, tewas dicekik ibu tirinya. Gadis mungil bernasib tragis itu menemui ajal akibat kekerasan di dalam rumahnya sendiri. Tak hanya dicekik, sebelum kematiannya, Eka diperkosa paman tirinya (Republika, 4 Januari 2006).

Kasus Raju, yang berawal dari perkelahian antar anak kecil dan sempat meramaikan media

massa

. Proses persidangan dan penyatuan tempat tahanan dengan orang dewasa (meskipun hanya beberapa jam), menuai kecaman dari berbagai pihak.

Peristiwa perkosaan di

Malang

- saat hari terakhir kampanye pemilu 1977- adalah contoh yang penting disimak. Pada saat orang- orang berkampanye keliling

kota

, empat pemuda justru “sambil menyelam minum air”. Mereka menggunakan sepeda motor, mencoba mengajak dua gadis SMP keliling

kota

. Sepulang kampenye, dua gadis yang diboncenginya, justru “diboncengi” hingga ke dalam kamar kost.

Ada

sembilan mahasiswa turut andil menjadikan dua gadis itu sebagai “piala bergilir”.

Kejadian di Jambi tak kalah sadis. Seorang ayah tiri membantai dua anaknya yang berusia sepuluh dan delapan tahun, hingga kepalanya lepas dari badan.

Peristiwa yang tak kalah kontroversial di Bekasi, seorang bapak kandung tega menjual anaknya (12) hanya senilai empat puluh ribu rupiah. Tragisnya, sebelum dijual, anak itu “digarap” dulu olehnya. Di depan mucikari, sang bapak dengan enteng mengatakan bahwa anak tersebut ketemu di jalan. Tidak lagi gadis, tapi juga bukan janda. Astaghfirullah!

Kasus terbaru terjadi di Tanggerang, gadis berumur 13 tahun diperkosa, digilir 13 pemuda. Selain itu, keluarga salah satu pelaku yang konon, keluarga TNI (aparat-red), mengancam korban dan keluarganya, dan memaksa agar tuntutan di kantor polisi dicabut (karena takut, keluarga korban bahkan tak segan-segan meminta perlindungan wartawan KOMPAS).

Kekerasan terhadap anak bisa dilakukan kapan pun ,dan oleh siapapun. Berdasarkan identifikasi kasus-kasusnya, KTA (kekerasan terhadap anak) terjadi dalam lingkup rumah tangga (domestic violence), kekerasan dalam komunitas (community violence), dan kekerasan yang berbasis pada kebijakan/tindakan negara (state violence). Dalam tahun 2005, KTA terjadi pada semua lokus: rumah tangga, komunitas, dan negara. Komunitas termasuk sekolah, lingkungan, dan tempat pendidikan anak. Dalam lokus kekerasan negara termasuk kekerasan yang diderita anak dalam situasi krisis, kerusuhan, konflik sosial, konflik militer, dan kebijakan dalam bencana alam tsunami (Republika, 13 Januari 2006).

Terry E. Lawson, psikiater internasional, menyebut ada empat macam abuse, yaitu emotional abuse, verbal abuse, physical abuse, dan sexual abuse.

Emotional abuse terjadi ketika orang tua atau pengasuh dan pelindung anak setelah mengetahui anaknya meminta perhatian, mengabaikan anak itu. Ibu yang membiarkan anaknya kelaparan karena tak mau diganggu, atau tak mau menyusui anaknya dengan ASI karena alasan kecantikan, mengabaikan kebutuhan anak untuk dipeluk dan dilindungi, bisa digolongkan dalam kategori ini.

Verbal abuse terjadi ketika orang tua atau pengasuh dan pelindung anak, setelah mengetahui anaknya meminta perhatian, menyuruh anak itu untuk diam atau jangan menangis. Hal ini sering tampak di sekitar kita, dimana orang tua menyuruh anak untuk diam dan jangan menangis, seringkali hal itu dilakukan dengan membentak. Tak jarang, makian itu ditambahi dengan kata-kata sepeti “cengeng”, “bodoh”, “nakal”, dan sebagainya.

Physical abuse, terjadi ketika orang tua atau pengasuh dan pelindung anak memukul anak (ketika anak sebenarnya memerlukan perhatian).

Sexual abuse biasanya tidak terjadi selama delapan belas bulan pertama dalam kehidupan anak.


Anak Juga Manusia


Anak tak selayaknya menerima perlakuan kasar dari siapapun. Kekerasan yang dilakukan secara periodik akan diingat oleh mereka dan bisa menimbulkan trauma yang mendalam, bahkan juga gangguan psikologis.

Banyak orang tua mendidik anak dengan menggunakan kekerasan, agar anak disiplin. Namun tanpa mereka sadari, bukannya mengajarkan disiplin, mereka justru mengajarkan kekerasan pada anak mereka.

Pada dasarnya anak-anak adalah peniru ulung. Jika mereka selalu diperlakukan dengan kekerasan, maka suatu saat nanti jika mereka berhadapan dengan situasi yang sama, maka merekapun akan menggunakan kekerasan sebagai pemecahan masalah. Bagaikan “rantai setan” yang tak terputus, situasi ini akan terus berlangsung secara turun menurun. Setiap generasi akan melakukan hal yang sama untuk merespon kondisi yang menekannya. Hal ini terus berlangsung dan pada akhirnya menjadi budaya tersendiri, “budaya kekerasan.”

Dengan menerima perlakuan buruk dari lingkungannya, anak-anak bisa menjadi tidak percaya diri, menarik diri dari lingkungan, kepribadiannya tidak berkembang dengan baik, bahkan ia bisa menjadi pemberontak. Belum lagi, kemungkinan ia akan melakukan hal yang sama-kekerasan- kepada anaknya kelak

Banyak yang membedakan antara manusia dengan binatang. Parbedaan yang paling mendasar adalah pada otak, pikiran, akal budi.

Ada

pepatah yang mengatakan bahwa harimau tak akan memangsa anaknya sendiri. Dilihat dari kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di

Indonesia

, banyak orang tua justru “memakan” anak sendiri.

Kodrat manusia yang paling istimewa adalah potensi manusiawinya atau humanitasnya, yaitu kemampuan nalar dan kedalaman rohaninya. Manusia mengenal nilai-nilai. Manusia tak hanya membutuhkan makanan jasmani, tetapi juga rohani. Manusia yang tak membutuhkan makanan rohani, tak layak mengakui dirinya sebagai manusia. Manusia yang tak menyadari bahwa anaknya tidak hanya membutuhkan kasih sayang secara materi (makanan jasmani), tapi juga kasih sayang untuk makanan rohaninya, tidak layak disebut manusia!

Seorang anak adalah investasi masa depan. Ia akan tumbuh menjadi manusia utuh, manusia dewasa yang baik, jika dididik dengan benar dan penuh kasih sayang, bukannya dengan kekerasan dan kebrutalan.

Manusia bisa sangat sadis dalam melakukan kejahatan. Bahkan sering kali tidak merasa bersalah. Mutu manusia yang begitu rendah biasanya berawal dari nafsu ataupun kebencian. Kebencian itu lama kelamaan menjadi dendam kesumat. Ibarat pohon, kebencian yang ditanam sedemikian lama akan tumbuh menjadi pohon besar yang kuat, dan ketika tumbang, akan meluluhlantahkan yang dibencinya itu.




Anak Bukan Milik Orang Tua


Anak akan tumbuh sesuai didikan. Kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang sering terjadi, seringkali mengorbankan masa depan anak. Tidak hanya itu, dengan merusak masa depan anak, berarti kita telah merusak masa depan bangsa. Dengan mendidik anak dengan penuh kasih sayang, maka kita akan membangun fondasi masa depan bangsa untuk mencetak manusia-manusia unggul di masa depan.

Sejak dini, anak harus diajarkan pendidikan “sex” (yang masih dianggap tabu oleh sebagian besar orang tua) agar tak terjerumus dan agar tak menjadi korban pelecehan seksual. Bangun keterbukaan dengan anak. Jadilah tempat mereka mencurahkan isi hatinya. Ajarkan anak agar tak mudah percaya dengan orang lain. Tanamkan nilai-nilai kebenaran pada anak dengan kasih sayang, bukan dengan kekerasan. Beri tahu mana yang benar, mana yang salah. Ajari anak berkata “tidak” dan membela diri jika memang ia benar.

Keluarga seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, bukan menjadi momok. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan saling mengasihi satu sama lain.

Anak tak pernah ingin dilahirkan. Mereka lahir ke dunia ini sebagai buah cinta kedua orang tuanya. Sudah sepantasnya kita mengasihi dan menyayangi mereka, dan mendidiknya dengan baik, bukannya malah “menghancurkan” mereka.

Anak bukanlah milik orang tua, melainkan titipan Sang Pencipta. Perlakukan anak sebagai manusia utuh. Hingga nanti, saat titipan itu diminta kembali oleh Sang Pencipta, kita dapat “menyerahkannya” dengan bangga dan tersenyum, bahwa titipan itu telah menjadi manusia unggul, baik jasmani maupun rohani.


Met Hari Anak, sori Telat ;p (niatnya mo di revisi dulu, tapi tnyt mood gw gak ngedukung.. jadi gini aja dech ;p)



NOTE:
diambil dari arsip blog milik sendiri
http://jaket-biru.blog.friendster.com/2006/07/

postingan tahun 2006, smoga masih relevan dibaca di 2009 :p

Belajar dari Orang Kecil

Orang kecil hanya peduli pada hal-hal kecil sehari-hari. Orang kecil peduli
pada bagaimana menghidupi keluarga sehari-hari.


Orang kecil juga lebih banyak diam daripada bicara. Berdiam diri tanpa
mengomentari kelakuan orang lain, terutama yang jelek-jelek. Orang
kecil hanya mau bicara soal yang baik-baik saja. Ia merasa kecil,
tidak penting dan tidak istimewa. Ia merasa tidak berhak dan tidak
mampu menilai. Ia hanya mampu memendam kekecewaan dan ketidaksenangan
dalam dirinya sendiri.
Orang lain boleh saja berbuat tidak benar, tetapi saya harus
bertindak benar.


Menjadi orang kecil itu seperti kelinci, yang puas dengan tersedianya rumput
di sekitar hidupnya. Makan juga tidak berlebihan, baik takaran maupun
kualitasnya. Ia bahagia dengan kekecilannya, ketidakpentingannya.
Hal-hal kecil sudah cukup membuatnya bahagia. Misalnya mendapat
kelebihan uang belanja di akhir bulan.


Tidak penting dan tidak tercatat itulah dasar hidup orang kecil. Tidak
risau karena tidak kaya. Tidak risau karena tidak pegang kekuasaan
apapun. Tidak risau karena dianggap orang bodoh. Orang kecil hanya
risau kalau berbuat “tidak baik dan tidak benar”. Orang kecil itu
amat peka terhadap moralitas. Bau kejahatan sekecil apapun akan
tercium. Orang kecil adalah barometer moral yang paling peka. Dan
moralitas inilah hal yang mereka pentingkan dalam hidup. Cita-cita
hidupnya hanya menjadi orang biasa sebaik mungkin. Menghindari
kesalahan. Pantang melanggar aturan apa pun.


Orang kecil amat peka pula pada kehidupan akhirat. Hidup
harus lurus, bersih, sederhana, tidak “neko-neko”, jujur
seadanya,
tidak punya mimpi tinggi, semua itu dipegang agar
kelak selamat.
Orang kecil rata-rata amat religius. Dunia
ini persiapan untuk akhirat.


Orang kecil hidupnya tenang. Mereka tidak punya ambisi mengubah masyarakat,
mengubah dunia, mengubah orang lain. Mereka menerima kenyataan
seperti apa adanya.Mereka menerima akibat perbuatan dari orang-orang
besar.


Orang kecil hidup tenang, damai, tenteram menerima dan relatif bahagia.

Kedamaian hidup itu juga dapat dimiliki oleh orang-orang besar, jika saja
mereka tidak dibelenggu oleh kekayaan, kepangkatan dan ketenaran
hidupnya. Orang yang termahsyur oleh kecerdasannya juga dapat hidup tenang kalau
bersikap sederhana seperti orang kecil.


Orang-orang besar itu hanya sementara. Kekayaan itu sementara. Begitu pula
pangkat dan keterkenalan. Semua akan lewat dan tak bisa dimiliki
terus-menerus. Kalau sikap orang-orang besar dan orang-orang penting
ini tidak peduli terhadap kesementaraan kepemilikannnya, maka mereka
akan terbebas dari belenggu ketidakbahagiaan.


Orang besar yang bersikap seperti orang kecil inilah yang langka.
Kebanyakan orang besar memang bersikap seperti layaknya orang besar.
Bahkan ada orang-orang tak besar bersikap sok besar. Inilah godaan
duniawi yang serba nisbi dan sementara itu. Maka
belajarlah dari orang kecil. Jadilah orang besar yang bersikap
seperti orang kecil.



Dikutip dari buku:
-Menjadi Manusia- ,
karya Jakob Sumardjo

Kenapa Bertahan?

Sedang dilanda kebosanan yg teramat sangat, dan demovitasi tingkat tinggi. klo lagi gini biasanya enak nanya2 ke orang2 sekitar. syp tau bisa dpt suntikan motivasi. berikut intisari chat dgn teman kantor pagi ini:

saya: mbak, bosen nggak sih dgn rutinitas ky gini, bertaun2 brangkat pagi pulang menjelang magrib.

si mbak: bosen lahhhhhhhhhhhhhhh

saya: trus, apa yg membuat mbak masih tetap bertahan ? [stelah 4taun kerja gini2 aja & dah bosen akut tampaknya]

[pertanyaan nya ga dijawab2 sampe bbrp jam kmudian sy nanya lg baru dijawab]

si mbak: KEBUTUHAN

*jawaban yg singkat jelas dan padat dan CUKUP* hehe :p



siang ini ketemu OB kantor yg orangnya ramah, baik, supel, en slalu smangat. jualan, nawarin jus alpukat [identitas dirahasiakan aja y]

saya: pakabar mas?

si mas: baik [sambil nyengir lebar khas dia bgt]

saya: koq kayaknya semangat terus, apa sih rahasianya?

si mas: harus semangat dooong.... buat makan besokkkkk harus SEMANGAT [kalimat semangatnya diakhiri dgn penekanan dan antusiame tinggi sambil berlalu meninggalkan saya yg udah bayar lunas itu jus alpukat]

*dan saya pun bengong dan mikir. luarrrr biasaaaaa*



Hmhh..lumayan..bertanya pada orang lain memang slalu menambah suntikan motivasi.

Nah, bagaimana dengan anda? Apa yg membuat anda tetap semangat dan bertahan [meskipun ditengah rutinitas yg membosankan] ???

sharing yuuukkk.... (^_^)

Diam

Diam bkn brarti tdk bisa. Diam bkn brarti salah. Diam bkn brarti tak mampu. Diam hanyalah cara saya dlm menghadapi "tong kosong" yg nyaring bunyinya.

Sujud

Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit& di bumi, baik dgn kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang2ny di waktu pagi dan petang hari *QS Ar-Ra'd:15*

Jangan Menangis CINTA...

....................................................................
Mungkin saja rutinitas kita sehari-hari
Menenggelamkan makna ini
ROMANTIS

Dan selalu saja
Istri begitu pandai menyimpan perasaannya
Menyembunyikan semua itu
Menyembunyikan rasa
Karena melihat wajahmu yang keletihan selepas pulang kerja..

Atau barangkali, istrimu tak tega menambah beban dalam pundakmu..

Tapi ini tak baik…
Tak boleh ada yang di pendam terlalu lama
Karena ia akan menjadi gumpalan rasa, yang melunturkan cinta

Dan Istri hanya mampu berlari
Dengan air mata sebagai bahasa jiwanya
Menangis
Iya hanya mampu MENANGIS…

Disinilah sabda nabi saw,menemukan pembuktiannya
“Sebaik-baiknya Lelaki, adalah yang paling baik terhadap Istrinya”

Suami, semenjak akad di deklarasikan
Harus mampu menjaga cinta di langit istrinya
Agar selalu bersinar dan tak redup….

Memang engkau lelah selepas sampai rumah
Tapi mengucapkan Terima kasih, ketika istrimu menuangkan minum, adalah upaya penumbuhan cinta..

Engkau memang letih, tapi bangun di 1/3 malam, sambil memijat kaki istrimu, sambil berkata
“sholat yuk..”
Adalah upaya menggelorakan Cinta.

Engkau memang lelah, tapi mencuci bajumu di ahad pagi, atau mengantar ke pasar….
Adalah Upaya menjaga Cinta..

Engkau memang sibuk, tapi sekedar sms, atau menelepon di kala istirahat makan siang
Adalah kunci melanggengkan hubungan

Tapi itu semua selama ini
Tertutup Kabut ketidak peduliaan….

Hingga komunikasi hanya ada
Dikala masalah menghantam dirimu dan istrimu…

Hingga komunikasi hanya ada
Dikala semua sudah terlambat…

Sahabat
Jika dirimu seorang suami…
Maka selepas pulang kerja ini
Tataplah bening mata istrimu
Lalu katakan
“Cinta…mau ice cream..?
Sambil tersenyum dengan manis, walau letih merasuki tubuh

Dan jika engkau seorang istri
Sambutlah suamimu
Dengan senyum
Dengan tatapan cinta
Lalu katakan
“Iya sayang…..
Nanti, kalau sudah mandi, kita keluar ya …
Ummi, mau makan baso di simpang jalan itu…”
Sambil memegang jemari suamimu….

Maka Alloh pun
Dengan Ke Maha Kuasa anNya…….
Akan menyusupkan cinta di hatimu dan hati istrimu….

Agar tak ada lagi Istri yang menangis
Di kala suami tak peduli

Agar tak kita lihat lagi
Angka Perceraian yang merangkak naik……

by: Hamzah Al Mubarok