foto: dokumentasi pribadi |
Sore yang cerah di tengah teriknya Ramadhan 2014 silam. Si
hitam Agya kesayangan meluncur dengan gesitnya melintasi jengkal demi jengkal
jalan tol Jagorawi arah jakarta. Saya lalui jalan tol yang sedang ramai lancar
sore itu dengan kecepatan yang cukup tinggi, di atas 100 km/jam. Asiknya naik
mobil kecil, kita tetap bisa bermanufer dengan lincah nyelip-nyelip di jalanan
mana saja.
Tak ada firasat buruk atau perasaan aneh sepanjang perjalan
ke tempat tujuan. Dengan santainya nyetir sambil ditemani alunan musik melow
dari stasiun radio favorit teman setia sepanjang perjalanan, seperti biasa.
Dan kejadian serba cepat itu terjadilah. Saking asiknya
menikmati perjalanan saat itu, saya nyaris bablas keluar tol. Asik melaju
dengan kecepatan tinggi di jalur paling kanan dan mendadak sadar ternyata
seharusnya saya ambil jalur paling kiri untuk segera keluar tol jagorawi.
Secara refleks -refleks yang salah, tidak seharusnya terjadi,
dan sama sekali tidak boleh ditiru :p - saya langsung banting stir ke kiri
tetap nekat maksa mau keluar di pintu keluar tujuan. Padahal secara keamanan
sudah tidak memungkinkan dan harusnya pasarah bablas ke pintu keluar
selanjutnya.
Yang terjadi dalam hitungan detik-detik yang cukup menegangkan
buat saya yang nyetir sendirian dan bingung salah jalan, saat banting stir ke
kiri dan berpindah cepat dari jalur 4 (paling kanan) ke jalur 3, ada 2 mobil di
belakang saya yang ternyata masih jaga jarak aman hanya nyaris menyerempet si
Agya hitam mungil ini sambil membunyikan klakson peringatan sekeras-kerasnya. Masih
aman.
Sejurus kemudian, saat tetap nekat pindah ke jalur satunya
lagi, mobil bak di belakang saya ternyata melaju dengan kecepatan sangat tinggi
langsung menghajar habis body kiri mobil saya, dari belakang sampai ke depan,
semuanya. Komplit, ngga ada yg kelewat.
Syok sesaat, entah beberapa detik saya cuma bengong ditempat,
dlm mobil yg terseret beberapa meter dengan posisi miring mirip adegan di film
“Fast & Furious” karena dihajar
dengan kecepatan tinggi oleh mobil bak yang pastinya tenaga dan ukurannya juga
lebih besar, dan dunia rasanya berhenti berputar sejenak (ini agak lebay
mungkin ya perumpamaannya :p ).
Yang saya rasakan dan fikirkan saat itu adalah, BLANK. Have no idea. Ga bisa mikir apa2.
Cuma bisa pasrah aja. Ga kebayang bakal ngalamin ditabrak segitunya di jalan
tol disaat nyetir sendirian. Beruntung sabuk pengaman berfungsi dengan baik,
hentakan keras yang mendorong badan dan kepala saya ke depan nyaris mentok
stir, dikunci dengan kuat oleh sabuk pengamannya. Pada detik ini saya baru
sadar, ternyata saya mengalami dan membuktikan sendiri bahwa mobil yang banyak
diremehkan dan dicibir beberapa kalangan dengan “mobil murah, murahan,
mengabaikan safety, sama sekali nggak terbukti!”
Yah lupakanlah apa yang kemudian terjadi setelah itu antara
saya dan pengendara mobil bak tersebut. Intinya sih berakhir “damai” karena
mobil sama-sama masih asuransi. Dan saya tetap berhasil keluar di tempat tujuan
awal (bener-bener nekat dan maksa bgt). Tapi kalau dilihat “hasil” tabrakan nya
ternyata cukup ngeri juga.
Jangan bayangkan....!!! Bagian kanan depan mobil bak yang
menabrak saya, hancur. Lampu kanan depan nya tak berbentuk pecah hancur lebur.
Kap mesinnya bonyok ke dalam. Yang jelas mobil bak yang menabrak mobil saya,
bagian depan nya lebih parah kerusakannya dibanding body samping si Agya yang dia tabrak.
Sedangkan body luar mobil saya sebelah kiri full dari
belakang sampai depan, rusak parah. Saya tak faham pula bagaimana
mendeskripsikannya dengan pas melalui kata-kata. Sayang, fotonya sudah tak ada
karena hilang bersama hp yang sempat terformat total. Yang jelas body kiri
rusak cukup parah, pintu depan sebelah kiri tidak bisa dibuka, kaca spion
sebelah kiri terlepas dari posisinya dan menjuntai dengan manisnya tergantung
hanya dengan satu kabel kecilnya. Kira-kira begitulah pemandangan yang tampak
dari luar.
Dari dalam, semuanya tampak mulus, kecuali spion nya itu yang
“menghilang” dari pandangan. Saya pun berdecak kagum dengan keamanan mobil ini
yang ternyata cukup memuaskan buat saya saat terjadi kecelakaan seperti itu.
Selain saya harus lebih fokus dan berhati-hati setelahnya... ternyata ini hikmahnya...
Saat banyak orang meragukan faktor keamanan mobil murah Low
Cost Green Car (LCGC) yang katanya mengorbankan faktor keamanan, disitu saya
justru membuktikan sendiri bahwa itu hanya isapan jempol belaka. Meski sebagian
besar kandungannya “80% made in lokal”, disitulah kita patut berbangga, bahwa
ternyata bangsa ini masih mampu menghasilkan sesuatu dengan kualitas cukup
baik. Sesuai keperluan.
Apalagi brand sekelas
Toyota yang terkenal memiliki pelayanan purna jual yang cukup baik dan memiliki
konsumen loyal dengan kelasnya sendiri. Rasanya terlalu beresiko jika nekat
menjual suatu produk murahan, meski harganya di klaim murah.
Percayalah brand yang
sudah mapan sekelas Toyota tak akan menaruh resiko kehilangan kepercayaan
pelangan setianya dengan cara mengabaikan faktor keamanan pengendaranya. Saya
telah mengalaminya sendiri. Bukan kejadian yang menyenangkan, sempat trauma
bawa mobil tapi hanya berlangsung sebentar :p Namun kejadian seperti ini
membawa pelajaran yang sangat penting buat saya, yaitu “Yang berbau lokal nggak
selamanya jelek, lho!!!”
Pesan moralnya, cintailah produk “berbau lokal”, meski itu
menggunakan brand lain (karena LCGC meski dalam ny lokal tetap brand ny milik Jepang)
:D Kalau bisa dibuat murah, kenapa harus mahal?
#IndonesiaBisa!
1 comment:
Terimakasih postingannya bermanfaat buat saya saat ini(2019) yg sedang mencari tau seberapa baik mobil lcgc terutama Agya dan Ayla. Smoga hr ini anda slalu dlm LindunganNya. pengalaman anda dgn agya sungguh bikin ngeri, mobil sekecil itu dihantam mobil bak, Alhamdulillah anda selamat. Allah masih melindungi anda lewat savety belt agya. Cuma anda tdk ceritakan apakah balon udara pengemudi saat terjadi benturan dapat bekerja dgn baik?.itu bisa menjadi masukan buat saya yg sedang mencari postingan akan kekurangan dan kelebihan mobil tsb untuk saya pinang menggantikan mobil Jadul saya ToKiper. Mobil Baru, Murah, Irit bbm utk aktifitas sehari-hari baik dlm kota dan siap juga buat keluar kota. Salam
Post a Comment